Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Potensi Dividen 85%, Saham BBRI Punya Target Harga Baru

ilustrasi BRI
ilustrasi BRI (bri.co.id)
Intinya sih...
  • BBRI mencatat penurunan laba bersih 6,3% YoY di kuartal IV-2024.
  • Biaya pencadangan naik 41%, pendapatan non-bunga tumbuh 34%, dan pertumbuhan kredit melambat menjadi 7%.
  • BBRI akan mengajukan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar minimum 85%.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan penurunan laba bersih pada kuartal IV-2024 menjadi Rp15,1 triliun. Laba ini tercatat turun 6,3% year-on-year (YoY).

Hasil ini membuat laba bersih selama 2024 sebesar Rp60,2 triliun, naik tipis 0,1% YoY. Riset Bareksa menyebut kinerja ini sedikit di bawah ekspektasi analis (96% dari proyeksi) dan sejalan dengan konsensus pasar (99% dari target 2024).

Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia, dikutip Senin (17/2), lonjakan biaya pencadangan (provision expense) sebesar 41% secara tahunan menjadi faktor utama yang menekan kinerja. Namun, pendapatan non-bunga tumbuh kuat sebesar 34% berkat pemulihan pendapatan. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) terjaga di 8,5%, meskipun mengalami penurunan tipis sebesar 20 basis poin.

Di sisi lain, pendapatan non-bunga terus menunjukkan performa dengan pertumbuhan 9% secara kuartalan dan 25% YoY.

Kemudian, biaya kredit BBRI membaik menjadi 2,5% di kuartal IV-2024, turun dari 3,4% di kuartal III, berkat penurunan write-off menjadi 3,1%. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga membaik menjadi 2,9%. 

Namun, secara tahunan, biaya kredit masih melebihi target 3% dengan angka 3,3%. Manajemen memproyeksikan biaya kredit akan meningkat di kuartal I-2025 dan kembali turun ke kisaran 3-3,2% sepanjang 2025.

Pertumbuhan kredit BBRI melambat menjadi 7% secara tahunan dan 1% secara kuartalan, di bawah target 10-12%. Kredit mikro mengalami kontraksi 1%, sementara kredit ultra mikro tumbuh 19%. BBRI memproyeksikan pertumbuhan kredit 7-9% pada 2025, dengan ekspansi mikro terbatas di 3-5%.

Rasio (loan to deposit/LDR) BBRI terjaga di 88,9%, sementara rasio current account saving account (CASA) naik menjadi 67%. Manajemen memperkirakan NIM akan stagnan atau sedikit menurun menjadi 7,3-7,7% pada 2025, akibat ketatnya likuiditas dan fokus pada kredit korporasi.

Dividen BBRI

BBRI berencana mengajukan Dividend Payout Ratio (DPR) untuk tahun buku 2024 sebesar minimum 85% dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Maret 2025.

Dividend yield di level 8,3% (termasuk dividen interim pada Desember 2024) berdasarkan harga saham per Rabu (12/2) di level Rp4.030 per lembar saham.

Potensi dividen ini juga disampaikan langsung oleh Direktur Utama BRI (BBRI) Sunarso dalam paparan kinerja full year 2024 pada Rabu (12/2).

“Gambaran payout ratio dividen kira-kira tidak kurang dari tahun lalu, di kisaran 80%-85%,” ujar Sunarso.

Target harga saham BBRI

Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi beli (buy) untuk saham BBRI dengan target harga Rp5.650 per saham, turun dari proyeksi sebelumnya Rp6.200 akibat revisi proyeksi laba.

Saat ini, BBRI diperdagangkan dengan rasio PBV 1,9x untuk 2025, dengan potensi dividen yield sebesar 8,4% (asumsi payout ratio 85%). Berdasarkan fundamental yang kuat dan prospek jangka panjang yang positif, saham BBRI dianggap prospektif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito