Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Prodia Akuisisi 30% Saham ProSTEM, Ekspansi ke Sektor Bioteknologi

Corporate Action PRDA - Pembelian Saham ProSTEM.jpg
Akuisisi saham ProSTEM untuk Prodia. (dok. PRDA)

Jakarta, FORTUNE - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mengakuisisi 30 persen saham PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM), perusahaan di bidang terapi regeneratif berbasis sel punca.

Melalui aksi korporasi itu, Prodia membeli 69.512 unit saham ProSTEM. Itu merupakan langkah strategis dengan tujuan ekspansi bisnis. Dengan akuisisi itu, perseroan dapat mengembangkan bisnis ke sektor bioteknologi.

"Dengan sinergi yang kuat di antara kedua entitas ini, mempertegas kehadiran ProSTEM sebagai pusat rujukan terapi pengobatan regeneratif di Asia Tenggara, bahkan di Asia," kata Pendiri dan Komisaris Utama Prodia dan ProSTEM, Andi Widjaja dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (1/7).

Sejak didirikan pada 2010, ProSTEM menawarkan berbagai inovasi, termasuk pembangunan fasilitas laboratorium produksi terapi sel canggih seluas 3.046 meter persegi pada 2023, berstandar current good manufacturing practices dan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari BPOM, serta memenuhi persyaratan internasional.

Perusahaan itu memiliki kemampuan dalam memproses sel punca dari berbagai sumber, seperti darah tepi, sumsung tulang, dan darah tali pusat.

"Langkah ini diharapkan tak hanya meningkatkan nilai perusahaan di mata para pemangku kepentingan, tetapi juga menunjukkan komitmen kami dalam membangun keberlanjutan ekosistem layanan diagnostik," jelas Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty.

Lebih lanjut, menurut Direktur Keuangan Prodia Liana Kuswandi, pembelian saham ProSTEM juga dilakukan karena perusahaan mencatatkan kinerja baik. Pada 2024, ProSTEM meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 46 persen (YoY).

Integrasi antara Prodia dan ProSTEM ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat dalam memperluas portofolio layanan Prodia, memperdalam kapabilitas penelitian dan pengembangan (R&D), serta membuka akses terhadap pengobatan yang lebih bersifat individual. Kolaborasi strategis ini memiliki potensi besar untuk merevolusi sistem layanan kesehatan dengan memanfaatkan kekuatan sel punca dalam terapi regeneratif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us