Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Saham-Saham Kebal Penurunan IHSG, Analis Sarankan Ini

Ilustrasi Saham
Ilustrasi Saham (Pexels/Anna Nekrashevich)
Intinya sih...
  • IHSG dibuka menguat 0,0181% ke posisi 6638,457 pada Senin (17/2) pagi. Namun sempat menyentuh level terendah dalam tiga tahun terakhir, atau sejak Desember 2021 pada pekan lalu.
  • Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini menguat hingga 65 poin atau 0,40%.
  • Analis merekomendasikan saham defensive stock seperti PGAS, ICBP, MYOR serta sektor keuangan dan bahan baku seperti MDKA, BRPT, BRIS, dan BBCA.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 120,258 poin atau 0,0181% ke posisi 6.638,457 pada awal perdagangan Senin (17/2) pagi. Pada penutupan perdagangan sebelumnya (16/2), IHSG ditutup di level 6.638,459.

Meskipun naik, IHSG sempat anjlok signifikan sebesar 1,75% atau 116,15 poin, mencapai level 6.531,99 pada perdagangan Selasa (11/2) pekan lalu. Melanjutkan tren penurunan yang sudah dimulai sejak pekan pertama pada Februari.

Posisi IHSG tersebut menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir atau sejak Desember 2021.

Ada sentimen perang tarif dagang

VP Marketing Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menjelaskan, koreksi IHSG sudah masuk ke dalam area demand jangka panjang di rentang level 6.500—6.650. Sentimen perang tarif dagang menjadi hal yang disoroti.

“(IHSG) didorong juga sentimen perang tarif dagang yang memasuki negosiasi dengan harapan pasar tidak menimbulkan dampak berkelanjutan terlebih pada inflasi global,” ujar dia saat dihubungi, Senin (17/2).

Di samping itu, Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta justru melihat IHSG saat ini sudah menunjukkan technical rebound setelah terkoreksi selama beberapa waktu.

“IHSG saja sudah mengalami major technical rebound karena kita melihat nilai tukar rupiah mulai terapresiasi dengan baik,” ujar dia.

Perlu diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini tercatat menguat hingga 65 poin atau 0,40%. Rupiah sempat menembus Rp16.453 pada 3 Februari 2024.

Penguatan IHSG ke depannya juga dapat tersentimen dari kinerja ritel AS yang mengalami pertumbuhan di bawah ekspektasi seiring tingkat daya beli masyarakat yang memang sedang mengalami penurunan.

“Jadi sebenarnya ini ujian pertama bagi Trump di masa kepemimpinan kedua ini,” ujar Nafan.

Faktor tingkat inflasi hingga geopolitik

Kemudian, sentimen lain yang bisa mendongkrak kinerja IHSG yakni kondisi tingkat inflasi Indonesia yang di bawah range ideal di kisaran 2,5+-1%. Adapun inflasi tercatat sebesar 0,76% (year-on-year/YoY) pada Januari 2025.

“Ini berpeluang bagi BI untuk melakukan kebijakan pelonggaran moneter dan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin. Bagus ini untuk market kita,” kata Nafan.

Selanjutnya, kondisi yang memengaruhi IHSG adalah faktor geopolitik. “Kita melihat sebenarnya kan Trump menghendaki konflik Rusia dan Ukraina bahwasanya harus berakhir sehingga Trump bisa memprioritaskan kebijakan di dalam negerinya dalam rangka menerapkan kebijakan pro ekonomi. Sebenarnya ini bagus buat global economics,” kata dia.

Di tengah kondisi IHSG yang menunjukkan tren menurun beberapa pekan lalu, analis merekomendasikan saham-saham yang masuk dalam  kategori defensive stock, seperti konsumer dan utilitas, contohnya: PGAS, trading buy TP: 1.760; ICBP, buy TP: 14.900; MYOR, buy TP: 2.830.

Kemudian, mempertimbangkan harga di pasar yang ‘terdiskon’ maka saham dari sektor keuangan hingga bahan baku menjadi menarik, seperti: MDKA, trading buy TP: 2.230, BRPT, trading buy TP: 1.000, BRIS, buy TP 3.400; BBCA, buy TP: 10.400.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito