Sentuh ATH 2025 Kemarin, IHSG Diproyeksi Menguat Uji Level 7.500

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat lagi pada Kamis (24/7), melanjutkan kenaikan 1,70 persen ke 7.469,23, level tertinggi IHSG pada 2025.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG telah melewati resisten minor 7.424 pada hari Rabu, yang membuka jalan untuk kembali dalam tren naik menuju targetnya di rentang 7.500-7.530. "Momentum positif ini masih bertahan selama IHSG berada di atas level 7.354," kata Ivan dalam risetnya.
Ivan memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara level 7.450 dan 7.500. Level support IHSG berada di 7.354, 7.312, 7.271, dan 7.226. Sementara level resistennya di 7.530, 7.617, dan 7.720. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Daftar saham yang disoroti oleh Binaartha Sekuritas hari ini, mencakup: ASII, BBNI, BBTN, ICBP, dan PTBA.
Di lain sisi, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini melaju di kisaran support 7.400, pivot 7.500, dan resisten 7.530. Saham-saham yang masuk daftar pantauan tim Phintraco Sekuritas hari ini, yakni: TOBA, PNLF, SMBR , MEDC, dan PGEO.
Setelah dilanda aksi profit taking pada perdagangan sehari sebelumnya, IHSG kembali ditutup menguat. Rebound indeks antara lain dipicu oleh kesepakatan perjanjian kerangka kerja perdagangan antara Indonesia dan Amerika. Selain itu penguatan indeks bursa Asia, setelah tercapainya kesepakatan dagang antara AS dengan Jepang, juga menjadi faktor positif.
"Deeskalasi perang dagang menjadi sentimen positif, seiring dengan berkurangnya kecemasan akan meningkatnya laju inflasi di AS serta harapan akan penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini," jelas Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam risetnya.
Secara teknikal, Ratna menjelaskan, indikator MACD masih menunjukkan tren kenaikan yang solid tanpa indikasi adanya negative divergence, menandakan momentum penguatan yang masih berlanjut. Meskipun indikator Stochastic saat ini berada di area overbought, sinyal yang terbentuk belum menunjukkan pelemahan signifikan, sehingga peluang kenaikan tetap terbuka.
"Dengan tren naik yang tetap dominan, IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan reli penguatannya dan menguji level psikologis di 7.500," kata Ratna.
Investor akan menantikan pertemuan ECB pada hari Kamis (24/7) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 2,15 persen, di tengah potensi inflasi yang dapat meningkat serta kondisi ketidakpastian akibat tarif impor AS.
Dari Jerman (24/7), investor akan mencermati HCOB Manufacturing Flash bulan Juli yang diperkirakan sedikit naik pada level 49,4 dari 49 pada Juni 2025, meskipun masih di area kontraksi.
Dari Inggris (24/7) akan dirilis indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan Juli 2025 yang diperkirakan sedikit naik di level 48 dari 47,7 di Juni 2025. Dari AS juga akan dirilis indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash bulan Juli yang diperkirakan sedikit turun menjadi 52,5 dari 52,9 pada Juni 2025.