Kredit Perbankan Tumbuh 1%, Ini Analisa BI
Kredit perseorangan tumbuh, namun Korporasi masih minus.
Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2021 senilai Rp5.574,9 triliun atau tumbuh 1,0 persen (yoy). Angka tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya di 0,3 persen (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono mengungkapkan, akselerasi pertumbuhan kredit paling tinggi terjadi pada debitur perseorangan dan korporasi.
"Kredit kepada perseorangan meningkat pada Agustus 2021 menjadi sebesar 4,7 persen (yoy) dari sebelumnya 4,2 persen (yoy). Sementara itu, kredit kepada korporasi mencatat perbaikan meskipun masih mengalami kontraksi -1,8 persen (yoy)," tulis Erwin pada keterangan resminya (22/9).
Kredit Investasi masih terkontraksi -1,0%
Berdasarkan jenis penggunaan, BI mencatat peningkatan penyaluran kredit pada Agustus 2021 terjadi pada seluruh jenis penggunaan, baik Kredit Investasi (KI), Kredit Modal Kerja (KMK), maupun Kredit Konsumsi (KK).
Meski demikian, untuk Kredit Investasi (KI) masih mencatat kontraksi sebesar -1,0 persen (yoy) pada Agustus 2021 walau membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya -1,7 persen (yoy).
Erwin mengatakan, perbaikan tersebut ditopang oleh perbaikan kredit investasi pada sektor Pengangkutan dan Komunikasi, serta sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR).
"Kredit lnvestasi pada sektor pengangkutan dan komunikasi pada Agustus 2021 meningkat 13,5 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 8,9 persen (yoy) khususnya Jasa Telekomunikasi di Jawa Tengah dan DKI Jakarta," kata Erwin.
Sementara itu, kredit investasi sektor perdagangan, hotel dan restoran masih tercatat kontraksi sebesar -3,4 persen (yoy) pada Agustus 2021. Angka itu membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya -4,4 persen (yoy) terutama kredit yang disalurkan untuk sub sektor Perdagangan Perlengkapan Rumah Tangga dan Dapur di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Sedangkan untuk KMK tercatat tumbuh meningkat dari 0,2 persen (yoy) pada Juli 2021 menjadi 1,0 persen (yoy) pada Agustus 2021, terutama sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor Industri Pengolahan.
Untuk KMK sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada Agustus 2021 tercatat tumbuh 14,8 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 13,7 persen (yoy). Peningkatan terutama terjadi pada KMK Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Sementara itu, KMK sektor Industri Pengolahan tumbuh membaik, dari -4,1 persen (yoy) menjadi -2,3 persen (yoy) pada Agustus 2021, terutama bersumber dari peningkatan realisasi kredit KMK sub sektor industri Farmasi dan Jamu di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
KPR dorong kredit konsumsi
Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) tercatat terus mengalami akselerasi, dari 2,3 persen (yoy) pada bulan Juli 2021 menjadi 2,7 persen (yoy) di Agustus 2021. Hal tersebut disebabkan oleh perbaikan penyaluran kredit KPR dan kredit multiguna.
Penyaluran kredit sektor Properti pada Agustus 2021 tumbuh 5,1 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan Juli 2021 di 4,9 persen (yoy) terutama pada kredit KPR dan KPA serta kredit real estate. Khususnya untuk kredit KPR dan KPA menunjukkan peningkatan dari 7,4 persen (yoy) menjadi 7,8 persen (yoy) pada Agustus 2021, terutama pada KPR tipe di atas 70 di Banten dan DKI Jakarta.
Sementara itu, kredit real estate tumbuh -1,3 persen (yoy), meskipun tidak sedalam bulan Juli 2021 di -1,6 persen, (yoy), terutama berupa kredit real estate gedung perbelanjaan (Mal, Plaza) di DKI Jakarta dan Jawa Timur. Di sisi lain, kredit konstruksi justru mengalami perlambatan, dari 4,6 persen (yoy) pada Juli 2021 menjadi 4,4 persen (yoy) pada bulan Agustus terutama didorong oleh perlambatan Konstruksi Bangunan Jalan Jembatan dan Landasan.
Kredit UMKM tumbih 2,4%
Semetara itu, untuk penyaluran kredit kepada UMKM pada Agustus 2021 juga mampu tumbuh sebesar 2,4 persen (yoy) atau meningkat dari bulan sebelumnya di 1,8 persen (yoy) sejalan dengan perbaikan kredit skala mikro dan kecil.
Untuk kredit skala kecil tercatat tumbuh 17,2 persen (yoy), meningkat dibandingkan 16,4 persen (yoy) pada bulan Juli 2021. Sementara itu, kredit skala mikro terkontraksi sebesar -20,5 persen (yoy) pada Agustus 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya -24,1 persen (yoy).
Di sisi lain, kredit usaha menengah menunjukkan perlambatan dari 6,29 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 4,3 persen (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan didorong oleh akselerasi penyaluran kredit modal kerja serta kredit investasi. (*)