Anak Usaha ASSA Resmi Melantai di Bursa, Ini Strateginya Usai IPO
Pada saat dibuka, saham ASCL melesat 64 poin ke Rp320.
Jakarta, FORTUNE - Entitas anak PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASCL) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan berkode ASLC ini menargetkan, bisa mengembangkan teknologi, memperluas jaringan dan meningkatkan inventori kendaraan bekas dari perolehan dana IPO.
ASCL merupakan emiten ketiga yang resmi melantau di bursa. Perseroan melepas sebanyak 2.549.271.000 saham baru, atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan harga penawaran umum perdana saham Rp 256 per saham.
“Ini jadi saat yang tepat bagi kami mengembangkan model bisnis baru guna menangkap peluang pasar yang lebih besar,” kata Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra dalam keterangannya.
Data perdagangan mencatat, harga ASCL mencapai Auto Reject Atas (ARA) berkat kenaikan 64 poin ke level Rp320 pada pembukaan perdagangan Sesi I. Saham sempat bergerak fluktuatif di kisaran Rp304 hingga Rp320. Akan tetapi, saham justru menurun ke harga Rp268 pada penutupan perdagangan sesi I.
Rencana Ekspansi
ASCL bergerak di bidang otomotif, mulai dari lelang mobil dan motor, jual beli mobil online,
dan penyedia data harga mobil dan motor.
Perusahaan baru menambah bisnis baru yang bergerak di bidang startup kendaraan bekas: Caroline dan Cartalog. Caroline bakal bergerak sebagai saluran O2O (online to offline) dealer kendaraan bekas. Sementara Cartalog merupakan aplikasi price engine dan listing transaksi kendaraan bermotor.
“Ke depannya, aplikasi tersebut akan kami kembangkan menjadi inspection service," kata Jany.
Sejalan dengan strategi bisnis serta inovasi yang terus dikembangkan, ASLC optimis dapat mencapai target kinerja di tahun 2022. Perseroan mencatat penjualan lebih kurang 100 ribu kendaraan hingga akhir 2021, meski terhalang pandemi Covid-19.
Penggunaan Dana IPO
Pada proses IPO hari ini, perusahaan ditaksir mengantongi dana segar Rp652,6 miliar. Perusahaan akan menggunakan sekitar 64,72 persen dana IPO untuk modal kerja yang berkaitan dengan usaha baru di bidang jual beli kendaraan bekas. Baik secara daring maupun luring.
Sementara, 35,28 persen dana akan dipakai untuk melunasi pinjaman senilai Rp225 miliar kepada PT Adi Sarana Armada Tbk. Kredit itu disertai oleh bunga sebesar 8,25 persen.