Patrick Walujo Suntik Modal Startup Ternak Uang, Untuk Apa Saja?
Bos Northstar Group itu terlibat dalam investasi tahap awal.
Jakarta, FORTUNE - Co-Founder dan Managing Partner Northstar Group, Patrick Walujo menggelontorkan investasi senilai tujuh digit dalam tahap pendanaan awal Ternak Uang—platform edukasi investasi. Sleain Patrick, perusahaan modal ventura Kinesys Group dan Alto Partners juga ikut terlobat dalam pendanaan awal perusahaan tersebut.
CEO Ternak Uang, Raymond Chin mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, lewat peningkatan produk finansial teknologi, memberdayakan komunitas, ekspansi tim internal, serta memperkuat posisi platform di pasar.
“Serta fokus menghadirkan pengalaman belajar keuangan dan investasi merata bagi setiap orang, khususnya pada TU Academy,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/2).
Nantinya, fitur itu bakal disokong oleh kecerdasan artifisial dan pembelajaran mesin. Dengan demikian, pengguna akan merasakan pengalaman belajar finansial berbasis pendekatan personalisasi.
Masalah Literasi keuangan
Literasi keuangan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dan banyak masyarakat yang terjebak dalam investasi bodong. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, praktik investasi bodong setidaknya sudah merugikan masyarakat hingga Rp117,4 triliun selama satu dekade terakhir.
Dengan kondisi ini, Ternak Uang berkeinginan memperkuat literasi keuangan masyakarat. Salah satu caranya, dengan memanfaatkan fitur dalam platform ini yang memungkinkan pengguna anggota komunitas mengobrol dan berdiskusi dengan tim analis riset Ternak Uang. Dalam prosesnya, tim internal pun menerapkan sistem moderasi dan terus memantau secara langsung.
Selain itu, ada pula fitur Financial Checkup yang membantu pengguna menganalisis keuangan personalnya. Analisis itu mempertimbangkan rasio arus kas, tabungan, utang dan tanggungan, dana darurat, serta jumlah aset. Pengguna juga akan mendapat rekomendasi pembelajaran personal demi memperkuat kondisi keuangan.
Ternak Uang dibangun oleh Raymond pada 2020 bersama Timothy Ronald yang sebelumnya dikenal sebagai kreator konten. Tak lama berselang, Flicia Tjiasaka yang mengantongi sertifikat CFA (Chartered Financial Analyst) bergabung menjadi Kepala Pengembang Produk di startup tekfin tersebut.
Bukan Investasi Pertama Patrick Walujo
Ternak Uang bukan startup teknologi pertama yang memikat hati Patrick Walujo. Ia termasuk salah satu tokoh di balik investasi tahap awal Gojek. Patrick juga berkontribusi di beberapa putaran investasi startup lain seperti GajiGesa, yang meraup pendanaan Pra-seri A bernilai US$6,6 juta.
Investasi lain yang menyedot perhatian ialah PT Bank Jago Tbk (ARTO). Menggandeng Jerry Ng, dia menanamkan modal di ARTO lewat lembaga investasi bermarkas di Hong Kong: Wealth Track Technology (WTT).
Per akhir 2021, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan WTT berperan sebagai pengendali ARTO. Keduanya masing-masing memegang 29,81 persen dan 21,40 persen saham di Bank Jago.
Saham ARTO sendiri sempat menyentuh level tertinggi Rp19.000 pada 21 Januari 2022 selama enam bulan belakangan. Per Senin (7/2), pergerakannya berkisar di rentang Rp16.175 hingga Rp17.400. Kapitalisasi pasarnya pada Senin pukul 15.36 WIB emncapai Rp226,34 triliun.