MARKET

BI Tahan Suku Bunga, IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi

IHSG diproyeksi lanjut melemah, Kamis (19/12).

BI Tahan Suku Bunga, IHSG Diprediksi Lanjut KoreksiIlustrasi laju IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
19 December 2024

Fortune Recap

  • IHSG diprediksi melemah setelah ditutup 0,70% lebih rendah di level 7.107,87
  • Level support IHSG berada di 7.041, 6.958, dan 6.875 dengan resisten di 7.216, 7.263, 7.297, dan 7.345
  • Sentimen negatif dari pernyataan Jerome Powell dan lonjakan yield obligasi AS memicu capital outflow dari pasar modal Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi melemah, Kamis (19/12), setelah ditutup menurun 0,70 persen di level 7.107,87.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan,  IHSG ditutup di bawah support Fibonacci 7.112 pada hari Rabu, yang mengindikasikan adanya kemungkinan untuk menguji kembali support fraktal 7.041

"Atau bahkan melanjutkan tren turunnya menuju 6.985 jika terjadi penembusan di bawah level tersebut," kata Ivan dalam riset hariannya.

Adapun, level support IHSG berada di 7.041, 6.958, dan 6.875. Sementara level resistennya di 7.216, 7.263, 7.297, dan 7.345. Indikator MACD menunjukkan sinyal death cross.

Ivan memprediksi IHSG hari ini bergerak di antara support 7.060 dan resisten 7.140. Daftar saham pilihannya adalah ADRO, ANTM, BMRI, GOTO, dan ITMG.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas (Phintas) memproyeksikan IHSG hari ini melaju di kisaran support 7.000, pivot 7.075, dan resisten 7.130. IHSG masih rawan melanjutkan pelemahan pada Kamis (19/12).

"IHSG memiliki level critical support di kisaran .7030 dan level psikologis 7.000. Waspadai potensi pelemahan ke kisaran level tersebut di hari ini (19/12) dan besok (20/12)," kata Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dalam riset hariannya.

Sentimen negatif utama tentunya berasal dari pernyataan hawkish Kepala the Fed, Jerome Powell (18/12). Powell mengindikasikan bahwa pemangkasan tahun depan akan lebih lambat dari perkiraan pasar karena the Fed sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin di November dan Desember 2024 serta kecenderungan the Fed yang lebih berhati-hati.

Lonjakan yield obligasi di AS diperkirakan memicu berlanjutnya capital outflow dari pasar modal Indonesia. Keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan di 6 persen (18/12) diperkirakan berdampak terbatas terhadap hal tersebut, khususnya dalam jangka pendek.

Adapun, daftar saham yang masih dapat diperhatikan pada perdagangan Kamis (19/12) menurut Phintas, yakni: SSIA, ACES, ANTM, HRUM, dan TINS.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.