DSSA Jual Sebagian Saham FREN, Nilainya Rp562 Miliar
Apa tujuan dari aksi jual DSSA atas saham FREN?
Fortune Recap
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melepas saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) senilai Rp562,15 miliar kepada PT Bali Media Telekomunikasi (BMT).
- Aksi jual saham tersebut merupakan transaksi afiliasi karena DSSA dan Bali Media Telekomunikasi dimiliki oleh Franky Oesman Widjaja.
- Dampak transaksi tersebut terhadap posisi keuangan konsolidasian DSSA adalah berkurangnya jumlah aset, ekuitas, dan laba periode berjalan.
Jakarta, FORTUNE - Emiten Sinar Mas Group, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melepas saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) miliknya kepada PT Bali Media Telekomunikasi (BMT). Nilainya setara Rp562,15 miliar.
"Objek transaksi berkaitan dengan penjualan saham adalah saham milik perseroan dalam FREN dengan nilai transaksi penjualan saham sebesar Rp562.155.455.000 atau US$34.233.936," demikian pernyataan perseroan dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (18/11).
Adapun, aksi jual saham itu merupakan transaksi afiliasi karena DSSA dan Bali Media Telekomunikasi sama-sama dimiliki (secara langsung atau tidak langsung) oleh Franky Oesman Widjaja.
Tujuan dari aksi jual saham itu berkaitan dengan fokus perseroan terhadap pengembangan usaha dan pengelolaan portofolio yang lebih sistematis. Lebih lanjut, sejak beberapa tahun terakhir, DSSA telah menyiapkan dan melaksanakan rencana strategis untuk beralih ke bisnis energi baru dan terbarukan, juga pengembangan ekosistem digital yang menyokong visi jangka panjang perseroan.
"Untuk menciptakan landasan bagi tercapainya rencana strategis, perseroan telah melakukan sejumlah langkah konkret, termasuk di antaranya melakukan restrukturisasi internal, kerja sama strategis, memberdayakan aset, dan melakukan penataan kembali portofolio investasi," jelas manajemen lagi.
Selain itu, Dian Swastatika Sentosa pun menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan plafon sampai dengan US$525,00 juta. Melalui perjanjian tersebut, DSSA dapat menentukan cara pembayaran kembali utang melalui konversi utang menjadi saham dalam BMT atau beroleh kompensasi berupa bunga.
"Sebagaimana relevan, opsi mana yang dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi perseroan," tulis manajemen.
Bagaimana dampak transaksi-transaksi tersebut terhadap posisi keuangan konsolidasian DSSA? Jumlah aset perseroan akan berkurang sebesar US$16.052 menjadi US$3,07 juta. Begitu juga dengan ekuitas, yang berkurang dari US$1,86 juta sebelum transaksi, menjadi US$1,84 juta. Laba periode berjalan pun menurun menjadi US$330.627 dari US$346.679.
Dikutip dari IDX Mobile, pada Senin perdagangan sesi I, saham DSSA ditutup menguat 0,20 persen ke harga Rp37.500, dari harga penutupan Jumat (15/11), Rp37.425.