MARKET

Emiten EBT Prajogo Pangestu Bidik Capex Rp2,58 T di 2024

Belanja modal BREN dialokasikan untuk ekspansi kapasitas.

Emiten EBT Prajogo Pangestu Bidik Capex Rp2,58 T di 2024Star Energy Geothermal Darajat milik PT Barito Renewables Energy Tbk. (Dok. BREN)
14 May 2024

Fortune Recap

  • PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menargetkan belanja modal sekitar US$160 juta atau Rp2,58 triliun pada 2024.
  • Penggunaan belanja modal utamanya berhubungan dengan ekspansi kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (geotermal) hingga 116 MW di Darajat, Garut dan Bandung.
  • BREN juga mengembangkan proyek lain seperti Salak Binary yang kapasitasnya mencapai 15 MW dan rencana pengembangan aset PLTP di Hamiding dan Sekincau Selatan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten EBT Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), menargetkan belanja modal sekitar US$160 juta atau Rp2,58 triliun pada 2024.

Presiden Direktur Barito Renewables Energy, Hendra Soetjipto Tan mengatakan, penggunaan belanja modal utamanya berhubungan dengan ekspansi kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (geotermal).

"Kami sekarang fokus ekspansi yang 116 megawatt (MW) di Darajat [Kabupaten Garut dan Bandung]," katanya dalam paparan publik insidentil, dikutip Selasa (14/5). "[Sedang] menunggu negosiasi dengan para kontraktor yang kami tunjuk untuk melaksanakan proyek tersebut."

Harapannya, pengembangan kapasitas hingga 116 MW itu rampung pada Juni 2024.

Selain untuk ekspansi, belanja modal juga akan dialokasikan untuk belanja modal rutin, seperti pengeboran sumur, perawatan berkala, serta kebutuhan operasional lain guna mengoptimalkan operasional pembangkit listrik.

"Perawatan berkala rencananya akan kami lakukan pada tahun ini. Biasanya kami melakukan ini setiap tiga tahun sekali," ujar Hendra.

Adapun, Direktur Barito Renewables Energy, Merly menambahkan, belanja modal akan dipakai untuk serangkaian aktivitas pengembangan. Secara bertahap, langkah ekspansi akan dimulai pada kuartal II 2024 sampai dengan kuartal IV 2024.

Hingga akhir kuartal I 2024, Barito Renewables Energy telah menggunakan belanja modal senilai US$13 juta atau sekitar Rp209,63 miliar. Itu untuk menyiapkan aktivitas drilling aset perseroan saat ini.

"Salah satunya Darajat, yang terdekat pada 2024," kata Merly.

Ekspansi BREN di 2024

Saat ini, pembangkit listrik geotermal BREN berkapasitas 886 MW, yang mencakup PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Salak, Wayang Windu, dan Darajat. Perseroan bermaksud meningkatkan kapasitas ketiga asetnya.

Contoh proyek ekspansi tersebut, di antaranya: Salak Unit 7 dan Wayang Windu Unit 3. Proses pengembangannya akan berjalan selama dua sampai dengan tiga tahun ke depan.

Selain itu, BREN juga mengembangkan proyek lain, seperti Salak Binary yang kapasitasnya mencapai 15 MW. Pembangunan proyek itu sudah rampung. Selanjutnya, perseroan tengah berkoordinasi dengan PLN untuk menghubungkan fasilitas itu dengan sumber listrik. "Harapannya bisa tersambung di kuartal III 2024," kata Hendra.

Ada pula rencana untuk mengembangkan aset PLTP di Hamiding dan Sekincau Selatan. Masing-masing aset itu memiliki potensi kapasitas 500 MW, sehingga perseroan bisa memperluas area baru sampai dengan 1.000 MW. Apabila itu sudah terealisasi, potensi kapasitas geotermal BREN berjumlah 2.002 MW>

Selain geotermal, BREN juga telah menginjakan kaki di bifang PLTB (Pembangkit ListriK Tenaga Bayu/Angin). Terbaru, persreoan sudah menyelesaikan pembelian beberapa PLTB, yaitu: Sidrap, Sukabumi, dan Lombok. 

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.