Erajaya Dividen: Jadwal Pembagian Dividen Rp19/Saham
Tengok juga jumlah capex yang ERAA siapkan pada 2023.
Jakarta, FORTUNE - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) atau Erajaya mengumumkan jadwal lengkap pembagian dividen. Kapan Erajaya dividen dibayarkan?
Erajaya sendiri sudah menetapkan dividen tahun buku 2022 senilai Rp19 per saham atau Rp299,89 miliar sebelum pajak. Total dividen itu dibayarkan atas 15,78 miliar saham.
"Dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) atau recording date pada 12 Juli 2023," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (5/7).
Adapun, berikut ini jadwal pembagian dividen Erajaya secara detail:
- Periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi: 10 Juli 2023.
- Periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan tunai: 12 Juli 2023.
- Cum dividen di pasar tunai: 12 Juli 2023.
- Periode perdagangan saham tanpa hak dividen tunai (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi: 11 Juli 2023.
- Periode perdagangan saham tanpa hak dividen tunai (ex dividen) di pasar tunai: 13 Juli 2023.
- Tanggal penutupan pencatatan dalam DPS yang berhak mendapat dividen tunai: 12 Juli 2023.
- Tanggal pembayaran dividen: 3 Agustus 2023.
Kinerja Erajaya dan anggaran belanja modal
Besaran dividen Erajaya didasari oleh data keuangan per 31 Desember 2022, yakni: laba bersih senilai Rp1,01 triliun; saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp711,98 miliar; dan total ekuitas Rp7,20 triliun.
Erajaya pun membagikan dividennya hanya sekali dalam dividen tunai final, tanpa dividen interim.
Adapun, pada 2022, Erajaya mencatatkan penjualan bersih Rp49,47 triliun. Angka itu bertumbuh 13,82 persen (YoY) dari Rp43,36 triliun. Laba bersihnya pun naik walau tipis, hanya 0,04 persen (YoY) menjadi Rp1,01 triliun.
Aset milik Erajaya berjumlah Rp17,05 triliun per akhir tahun 2022, lebih tinggi dari akhir 2021 yang mencapai Rp11,37 triliun. Liabilitas perseroan juga naik dari Rp4,90 triliun menjadi Rp9,85 triliun.
Pada kuartal pertama 2023, penjualan bersih ERAA naik menjadi Rp14,79 triliun, dari Rp11,47 triliun di periode serupa pada 2022. Tapi, laba bersihnya menurun dari Rp295,09 miliar menjadi Rp235,48 miliar.
Di awal tahun, perseroan mempersiapkan belanja modal lebih dari total yang dihabiskan pada 2022, yakni sekitar Rp700 miliar. Namun, perseroan berpotensi tak menggunakan semuanya karena terus melakukan peninjauan proses ekspansi.
"Pada kuartal I, dana belanja modal sudah terserap sekitar Rp230 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembukaan toko baru. Proses ekspansi akan lebih fokus di Q1 dan Q2, lalu sisanya di Q3, setelah itu akan ada sedikit penyesuaian di tahun ini," jelas Direktur ERAA, Sim Chee Ping dalam paparan publik.