IHSG Diprediksi Rebound, Didorong Data Cadev-Penjualan Motor
Hari ini, data cadev dan penjualan motor diumumkan.
Fortune Recap
- IHSG diperkirakan menguat setelah rebound dari zona support 6.993-7.040, menuju resisten terdekat di 7.216.
- Proyeksi IHSG hari ini antara 7.055-7.140, dengan level support di 6.993, 6.931, dan 6.875, serta resisten di 7.216, 7.297, dan 7.345.
- Stimulus fiskal domestik seperti PPN 12%, diskon listrik, dan program MBG diharapkan mendorong konsumsi domestik awal kuartal I 2025.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan menguat pada Rabu (8/1), setelah berhasil ditutup naik 0,04 persen (7/1). Apa saja sentimen IHSG hari ini?
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG mengalami rebound setelah menguji zona support 6.993 sampai dengan 7.040. "Sehingga masih berpeluang melanjutkan kenaikan sebelumnya menuju resisten terdekat di 7.216," katanya dalam riset harian.
Ia memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara 7.055 dan 7.140. Level support IHSG hari ini berada di 6.993, 6.931, dan 6.875. Sementara level resistennya di 7.216, 7.297, dan 7.345. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.
Daftar saham pilihan Ivan dan tim riset Binaartha Sekuritas pada hari ini, yakni: INDF, MEDC, PGAS, PTBA, dan TLKM.
Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini melaju di antara level support 7.000, pivot 7.100, dan resisten 7.150. Secara teknikal, IHSG diprediksi rebound ke kisaran MA5 di level 7.100–7.130.
"Secara teknikal, peluang tersebut didasari pola lower shadow panjang pada perdagangan Selasa (7/1)," jelas Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy K.
IHSG masih ditopang oleh sentimen domestik, khususnya dari sejumlah stimulus fiskal di awal tahun ini. Pertama adalah penerapan PPN 12 persen yang dibatasi untuk barang mewah, diskon tarif listrik di Januari-Februari 2025, dan dimulainya pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Berbagai stimulus fiskal tersebut diharapkan mendorong konsumsi domestik di awal kuartal I 205, ketika kinerja net ekspor umumnya mengalami perlambatan. Valdy berujar, "Kondisi ini diharapkan dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen (YoY) di kuartal I 2025."
Masih dari dalam negeri, pasar menantikan data penjualan motor dan cadangan devisa per Desember 2024 yang dijadwalkan rilis pagi ini (8/1).
Adapun, daftar saham yang disoroti oleh tim riset Phintraco Sekuritas pada perdagangan Rabu (8/1) adalah JPFA, SSIA, PANI, SRTG, ADRO, dan ESSA.