Fortune Recap
- IHSG diprediksi menguat setelah terkoreksi 1,11 persen kemarin.
- Support fraktal 6931 menjadi penentu skenario alternatif IHSG.
- Indeks-indeks Wall Street catatkan intraday rebound di Senin (3/2).
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi menguat pada Selasa (4/2), setelah sempat terkoreksi signifikan sebesar 1,11 persen kemarin.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG menghadapi support fraktal 6931, dimana penembusan di bawahnya akan mengonfirmasi skenario alternatif berlanjutnya wave [y] dari 2 menuju 6.835 atau bahkan 6.742.
"Sebaliknya, IHSG berpotensi membentuk pola double bottom selama masih berada di atas fraktal 6.931," katanya dalam riset harian.
Adapun, level support IHSG berada di 6.931, 6.835, dan 6.742. Sementara itu, level resistennya berada di 7.082, 7.175, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.
Ivan memprediksikan IHSG bergerak di antara level support 6.970 dan resisten 7.140. Daftar saham pilihannya adalah ADRO, ASII, BBNI, BRPT, dan ICBP.
Di sisi lain Phintraco Sekuritas atau Phintas memproyeksikan adanya potensi rebound IHSG terbatas di tengah berbagai sentimen. Daftar saham pilihan mereka adalah BBRI, BBNI, TLKM, TPIA, dan CTRA.
Dari pasar global, indeks-indeks Wall Street catatkan intraday rebound di Senin (3/2). Presiden AS, Donald Trump menunda implementasi tarif terhadap produk asal Meksiko sampai dengan 1 bulan ke depan
"Perubahan kebijakan tersebut terjadi pasca pembicaraan bilateral antara Presiden AS dengan Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum," catat tim riset Phintas dalam riset hariannya.
Kondisi tersebut memperkuat pandangan bahwa kebijakan tarif terbaru yang diterapkan oleh AS merupakan bagian dari upaya negosiasi Pemerintah AS untuk mencapai tujuan utamanya.
Harga Crude mendekati level US$70/barel (-0,25 persen), sebaliknya harga emas tembus US$2.800/troy oz (+0,50 persen) dipicu oleh peningkatan risiko ketidakpastian.
Di dalam negeri, intraday rebound juga dicatatkan oleh IHSG dengan kembali ke atas level psikologis 7.000 di penutupan Senin (3/2). Secara teknikal, IHSG menjaga peluang technical rebound di Selasa (4/2).
Menurut tim Phintas, perkembangan terbaru kebijakan tarif oleh pemerintah AS berpotensi memicu pembalikan (penguatan) terbatas nilai tukar rupiah di Selasa (4/2).
Pasar mengantisipasi data U.S. JOLTs Job Openings malam nanti (4/2) yang diperkirakan turun ke 7,88 juta di Desember 2024 dari 8,10 juta di November 2024.