Minim Sentimen, IHSG Berpeluang Menguat Tipis
Proyeksi IMF soal tentang pertumbuhan ekonomi bayangi IHSG
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini (24/3) berpeluang menguat setelah ditutup melemah di level 6.996,11 pada perdagangan kemarin, Rabu (23/3). Di sisi lain, minimya sentimen dari dalam negeri perihal data ekonomi, membuat IHSG rentan terkoreksi.
Dari pasar global, para investor masih bersikap wait and see memantau dampak lanjutan perkembangan konflik Rusia-Ukraina. Pelaku pasar juga menunggu rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) khususnya terkait inflasi dan langkah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) melanjutkan kenaikan suku bunga.
Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menjelaskan, “Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume yang masih cukup tinggi mengindikasikan tren bullish masih cukup kuat.”
Karena itu, ia memproyeksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang support 6.974 dan 6.952 serta resisten di level 7.020 dan 7.044. Saham yancg menurutnya menarik dicermati hari ini : CTRA, MNCN, ASII, ERAA, PGAS, MEDC, BBRI, INDY, dan BBKP.
IHSG hari ini bisa pertahankan momentum bullish
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menyampaikan, IHSG hari ini bisa menjaga momentum selama tak turun di bawah 6.976. Berdasarkan analisis teknikal, IHSG bisa mencapai target berikutnya apabila mampu menembus resisten terdekat di level 7.032.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bisa berada di level support 6912 hingga 6838, sementara level resistennya di 7032 hingga 7114. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi bullish.
Saham emiten perbankan seperti BBNI, BMRI, EMTK, EXCL, dan INCO menurutnya menarik dicermati hari ini.
Perekonomian dalam negeri
Dana Moneter Internasional atau IMF sebelumnya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam negeri menjadi 5,4 persen dari 5,6 persen. IMF yang mencermati sejumlah faktor risiko yang dapat membayangi ekonomi, seperti lahirnya varian virus baru dan potensi pengetatan kondisi keuangan global akibat normalisasi kebijakan moneter yang dipercepat.
Namun, pemerintah optimis ekonomi dapat tumbuh dalam kisaran 4,8 persen–5,6 persen.
"Optimisme ini ditopang oleh kerjasama para pemangku kepentingan yang bahu-membahu melalui bauran kebijakannya dalam membangkitkan kembali perekonomian di tengah pandemi, termasuk program burden sharing yang dilakukan bank sentral,” jelas Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dlaam risetnya.
Dengan sentimen ini, dia memprediksi IHSG hari ini akan melemah terbatas di kisaran 6.952–7.044. Saham emiten energi seperti CTRA, PGAS, dan INDY ia rekomendasikan pada perdagangan hari ini.