Indosat dan Rencana Bangun Pusat AI di Solo hingga Papua
Pusat AI itu berlokasi di Jakarta, Solo, dan Papua..
Fortune Recap
- Indosat Tbk sedang menunggu izin dari Pemerintah Kota Solo terkait proyek pembangunan pusat AI di kota tersebut.
- Proyek ini juga berkolaborasi dengan produsen chip global, Nvidia, dan bernilai lebih dari US$200 juta atau sekitar Rp3,18 triliun.
- Selain di Solo, Indosat juga akan mendirikan pusat AI di Jayapura, Papua, dengan rencana hadir pada tahun depan.
Jakarta, FORTUNE - Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) tengah menanti izin Pemerintah Kota Solo terkait proyek pembangunan pusat AI (Artificial Intelligence) di Kota Solo.
Menurut Director & Chief Business Officer IOH, Muhammad Buldansyah, perseroan sedang mengurus perizinan itu supaya pembangunan AI Excellence Center itu dapat disegerakan. Ia membocorkan, seharusnya dalam waktu dekat hal itu bisa dilakukan.
"Pembangunan fisiknya belum bisa dilaksanakan karena izinnya belum ada," ujar pria dengan sapaan Danny itu kepada pers di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, dikutip Jumat (15/11). "Yang pasti kami bekerja intensif untuk melaksanakan itu semua."
Untuk sementara ini, Indosat Ooredoo Hutchison mengoperasikan pusat AI itu di gedung sementara di Solo Technopark, yang berlokasi di dekat Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Danny berujar, bangunan sementara itu serupa dengan MX Center Indosat di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
"Gedung permanennya sedang direncanakan dan akan dibangun. Ini masih kerja sama dengan Pemerintah Kota Solo," kata Danny.
Adapun, pembangunan pusat AI itu juga berkolaborasi dengan raksasa produsen chip global, Nvidia. Proyek itu bernilai lebih dari US$200 juta atau sekitar Rp3,18 triliun. Pemilihan solo sebagai lokasi investasi didasari oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang teknologi atau digital di sana.
Rencana bangun Pusat AI di Jayapura
Selain di Solo, Indosat juga akan mendirikan pusat AI di Jayapura, Papua. CEO IOH, Vikram Sinha mengungkapkan rencana itu di Indonesia AI Day 2024, Kamis (14/11). Selain itu, fasilitas yang sama juga akan hadir di Jakarta.
Menurut Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, pusat AI di Jayapura itu akan hadir di tahun depan. "Komitmen dari mitra, partner kami luar biasa, termasuk Pak Vikram. Januari atau Februari [2025] kita akan punya pusat AI di Jayapura," katanya di kesempatan yang sama.
Terkait rencana tersebut, perseroan pun akan berinvestasi terhadap pembangunan pusat data di Jayapura. Tidak sendirian, tetapi bersama para pemangku kepentingan industri dan pemerintah.
Salah satu alasannya, karena peluang yang ada di wilayah Indonesia Timur. "Di Papua banyak sekali pengusaha pertambangan, kehutanan, dan hasil alam lain, sehingga membutuhkan pusat data," kata Danny lagi.
Pemanfaatan teknologi AI, seperti di industri pertambangan, membutuhkan dukungan dari fasilitas pusat data. Semakin dekat pusat data, maka semakin besar peluang untuk meminimalkan latensi jaringan. Ini berkaitan dengan data-data besar yang mesti ditransfer dulu ke pusat data di Pulau Jawa untuk saat ini.
"Mengandalkan satelit atau menara internet serat optik saja tak cukup, karena latensinya masih tinggi," jelas Danny.