Intip Rencana Bagi Dividen Emiten United Bike Setelah IPO
Produsen United Bike janjikan dividen hingga 50% habis IPO.
Jakarta, FORTUNE - Emiten sepeda dan motor listrik United, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) buka suara perihal kebijakan Dividen ke depan, setelah resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2024.
Menurut Direktur Terang Dunia Internusa, Andrew Mulyadi, perseroan bakal membagikan dividen sekitar 50 persen dari laba setelah IPO (initial public offering).
“Persentase pembagian kami akan sekitar 50 persen ya,” kata Andrew setelah paparan publik 2024 di Jakarta, dikutip Jumat (12/1). “Royal, untuk pemegang saham [kami] apresiasi.”
Adapun, secara historis, sebelum menjadi perusahaan terbuka, perseroan menebar dividen dengan rasio payout 85,49 persen dari laba bersih senilai Rp42,08 miliar.
Dengan total 10.000 saham, nominal dividen yang perseroan berikan berjumlah Rp3,6 juta per saham. Dus, jumlah dividen tunai pada tahun buku 2022 dari UNTD adalah Rp36 miliar.
Rasio pembayaran dividen di prospektus IPO
Sementara itu, dalam prospektus disebut, perseroan bermaksud membagikan dividen kas kepada investor dengan jumlah maksimal 30 persen dari laba bersih setiap tahun buku. Itu akan dimulai pada 2024.
“Setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku dan dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS,” tulis Terang Dunia Internusa dalam prospektus IPO.
Lebih lanjut, penentuan jumlah dan pembagian dividen itu akan bergantung pada rekomendasi Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, antara lain:
- Laba ditahan, hasil usaha dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas, dan kesempatan bisnis.
- Faktor lain yang dianggap relevan.
Dalam gelaran IPO, Terang Dunia Internusa akan melepas maksimal 1,67 miliar saham bernilai nominal Rp25 per saham. Itu setara dengan 25 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana saham.
Dengan harga penawaran Rp170 sampai dengan Rp240 per saham, maka perseroan dapat mengumpulkan dana sekitar Rp283,33 miliar sampai dengan Rp400,00 miliar. Seluruh dana itu akan digunakan sebagai modal kerja yang dialokasikan untuk membeli bahan baku pembuatan sepeda motor listrik dan e-moped.