Investor Nanti Data Ekonomi, IHSG Berpeluang Rebound
Tapi, bayangan koreksi tetap menghantui secara teknikal.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat, Senin (6/3), setelah ditutup melemah 0,6 persen di level 6.813.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya berujar, laju IHSG saat ini masih mengindikasikan kondisi sideways. Dalam jangka pendek, indeks acuan saham itu masih berpotensi terkonsolidasi wajar. Sementara dalam jangka panjang, IHSG berpeluang naik
“Momentum koreksi wajar dapat investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian bertarget investasi jangka panjang,” jelasnya dalam riset harian, dikutip Senin.
Ia pun memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.757 dan resisten 6.872. Saham-saham pilihannya, yakni: ICBP, INDF, BBCA, BSDE, ASRI, PWON, JSMR, UNVR, dan HMSP.
Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee pun memprediksi IHSG menguat pekan ini berkat mulai meredanya kekhawatiran terhadap agresivitas peningkatan suku bunga The Fed. Menurutnya, para pelaku pasar keuangan menunggu testimoni Jerome Powell.
“Pelaku pasar menantikan data non farm payrolls yang diprediksi menurun ke 200.000, dari sebelumnya 517.000 dan unemployment rate yang diprediksi tetap di 3,4 persen,” tulisnya di keterangan tertulis.
Lalu, para investor akan mencermati perkembangan ekonomi seperti data inflasi. Ia pun memprediksi IHSG naik dengan support di 6.781 hingga 6.688, serta resisten di 6.889 sampai 6.961.