Marak Pembangunan Infrastruktur, WIKA Raih Kontrak Baru Rp9,28 T
WIKA hampir mencapai 21,8 persen target kontrak baru 2022.
Jakarta, FORTUNE - Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, berhasil meraih kontrak baru senilai Rp9,28 triliun hingga kuartal pertama 2022. Jumlah tersebut setara 21,8 persen dari total target perusahaan tahun ini
Menurut Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, realisasi kontrak baru WIKA kuartal I ini melonjak 99,41 persen dibandingkan kuartal ketiga 2021. Sebanyak 67 persen pencapaian tersebut didapatkan oleh induk usaha, sedangkan sisanya berasal dari anak perusahaan.
Sebagai informasi, WIKA membidik kontrak baru senilai Rp42,57 triliun pada 2022, lebih tinggi 58,7 persen daripada pencapaian kontrak baru pada 2021, yakni Rp26,81 triliun.
Perseroan optimistis bisa mencetak kinerja positf di tengah proyeksi pemulihan ekonomi pada 2022. “Kami ingin semua elemen pulih bersama menjadi lebih kuat, lalu bangkit dari keterpurukan yang terjadi karena pandemi selama dua tahun terakhir,” jelas Agung melalui dikutip dari keterangan resmi, Rabu (13/4).
Faktor pendukung kinerja positif WIKA
Kinerja perseroan pada 2021 jadi salah satu sumber keyakinan akan pemulihan tahun ini. Pada 2021, WIKA membukukan kenaikan raihan kontrak baru dari Rp23,37 triliun pada 2020 menjadi Rp26,81 triliun.
Laba bersihnya perseroan mencapai Rp117,66 miliar. Dengan rapor itu, WIKA yakin dapat mempertahankan konsistensi kinerja perseroan selama dua tahun lebih ini.
Apalagi, pemulihan ekonomi yang disokong oleh percepatan vaksinasi dan PEN tahun ini adpat menjadi momentum positf bagi WIKA. Katalisnya beragam, seperti event G-20 Indonesia pada November mendatang.
Dengan event tahunan dunia G-20, pemerintah sedang mendandani beberapa infrastruktur. Sebut saja revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma yang berhasil dimenangkan oleh WIKA.
Emiten BUMN Karya itu berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) guna menyelesaikan konstruksi terintegrasi untuk bandar udara tersebut. Khususnya di bagian revitalisasi landas pacu dan landas hubung, serta penambahan area apron pesawat naratetama dan naratama.