Laba Indomie Naik 103,7% di Q1-2023, Penjualan Mi Solid
Segmen mi instan mendominasi penjualan ICBP di Q1-2023.
Jakarta, FORTUNE - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan laba bersih senilai Rp3,95 triliun di kuartal pertama 2023, melesat 103,73 persen (YoY) dari Rp1,94 triliun. Penjualan eksternal dari segmen bisnis mi instan berperan krusial dalam pertumbuhan itu.
Penjualan bersih Indofood CBP Sukses Makmur naik 11,37 persen (YoY) dari Rp17,18 triliun menjadi Rp19,14 triliun. Tak hanya naik 14,29 persen (YoY) dibanding kuartal pertama 2022, divisi mi instan berkontribusi sebesar Rp13,65 triliun atau 71,31 persen dari seluruh penjualan. Besaran kontribusi itu naik dari periode serupa tahun lalu yang hanya 69,48 persen.
Tim Riset Indo Premier, Lukito Supriadi dan Andrianto Saputra menyebut, kinerja segmen mi ICBP menyiratkan pertumbuhan penjualan mi domestik yang begitu kuat (18 persen, YoY). “Sebagian didorong oleh dampak kenaikan harga sebesar +8–9 persen pada 2022 untuk segmen mi domestik,” tulisnya dalam riset, dikutip Rabu (3/5).
Margin EBIT segmen mi instan ICBP juga menyentuh rekor tertinggi sepanjang massa, yakni 26,9 persen pada kuartal I 2023. Apa katalisnya? Karena harga gandum domestik turun 2 persen di awal Maret 2023, sedangkan rata-rata harga patokan CPO terkoreksi 34,9 persen (YoY).
Adapun, segmen bisnis makanan ringan dan penyedap makanan membukukan pertumbuhan penjualan dua digit, yakni 12,03 persen (YoY) dan 23,35 persen (YoY). Bisnis minuman serta nutrisi dan makanan khusus pun bertumbuh sebesar 6,83 persen (YoY) dan 0,11 persen (YoY). Di sisi lain, penjualan segmen bisnis dairy terkoreksi 3,45 persen (YoY) dari Rp2,72 triliun menjadi Rp2,63 triliun.
Laba usaha, margin, dan laba inti
Lebih lanjut, laba usaha ICBP juga naik 13 persen (YoY) dari Rp3,53 triliun menjadi Rp3,99 triliun di triwulan pertama 2023. Margin laba usahanya pun agak membaik, dari 20,6 persen menjadi 20,9 persen. Begitu juga dengan laba inti yang meningkat 34 persen (YoY) menjadi Rp2,87 triliun, dari sebelumnya Rp2,14 triliun.
Melihat hasil tersebut, Direktur Utama dan CEO ICBP, Anthoni Salim menyatakan akan terus mendorong pertumbuhan volume penjualan di semua kategori produk. Sekaligus menjaga profitabilitas secara sehat.
“Dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi pasar global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, volatilitas harga komoditas, dan nilai tukar,” katanya dalam keterangan resmi.
Pada Rabu pukul 13.57 WIB, saham ICBP tercatat menguat 2,88 persen ke harga Rp10.700, ketika IHSG konsisten memerah sejak pembukaan. Berdasarkan data RTI Business, volume transaksinya mencapai 7,57 juta saham, dengan nilai transaksi Rp81,22 miliar dan frekuensi transaksi sebanyak 3.326 kali.