Masuknya HYBE ke Pusaran Isu Taipan Hiburan Korsel
HYBE mengumumkan rencana akuisisi saham SM Ent.
Jakarta, FORTUNE – Agensi idola Korea Selatan BTS, HYBE, akan membeli 14,65 persen saham pesaingnya, SM Entertainment dari pendirinya, Lee Sooman, Jumat (10/2). Itu terjadi di tengah upaya konglomerasi Kakao Corp untuk menguasai SM Entertainment.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Korea, HYBE menyertakan modal hampir senilai 2,9 triliun won untuk melakukan penyertaan modal tersebut. Label itu pun merogoh kocek sekitar 423 miliar won. Jadwal akuisisinya jatuh pada 6 Maret 2023.
Dengan akuisisi itu, HYBE kini menguasai 14,8 persen saham SM Entertainment. Itu setara dengan sekitar 3,5 juta lembar saham.
Setelah kabar itu mengudara, saham HYBE dan SM Entertainment masing-masing naik 4 persen dan 14 persen. Bursa Perdagangan Korea dibuka tepat setelah pengumuman itu.
Di akhir perdagangan, saham SM Entertainment menguat 16,45 persen. Di sisi lain, saham HYBE terkoreksi 1,51 persen pada waktu yang sama. Saham Kakao Corp juga tertekan 4,65 persen.
Saham SM Entertainment menguat 16,45 persen di akhir perdagangan Bursa Perdagangan Korea. Di sisi lain, saham HYBE terkoreksi 1,51 persen pada waktu yang sama.
HYBE berniat kembali tambah kepemilikan di SM Entertainment
Melansir Bloomberg, langkah HYBE dan Lee Sooman—pendiri SM Entertainment—bertujuan memblokir upaya Kakao Corp untuk membeli saham SM Entertainment yang bernilai 217 miliar won. Kesepakatan itu didukung oleh activist shareholder, Align Partners Capital Management.
Jika proposal itu terjadi, maka Kakao akan menjadi pemegang saham terbesar kedua di SM setelah Lee Sooman. Adapun, Kakao Corp adalah perusahaan pemilik layanan media sosial paling populer di Korea Selatan.
Selain membeli saham milik Lee Sooman, HYBE juga akan berupaya meningkatkan kepemilikan atas saham SM Entertainment hingga 25 persen melalui tender offer milik pemegang saham minoritas.
Perusahaan yang menaungi berbagai bintang K-Pop itu—seperti Seventeen, New Jeans, dan TXT—itu menawarkan harga 120.000 won per saham, premi 22 persen dari harga penutupan saham SM pada Kamis (9/2). Totalnya mencapai 1,1 triliun won.
Di sisi lain, Eksekutif SM menolak setiap upaya akuisisi yang tak bersahabat dari pihak eksternal, termasuk HYBE. Manajemen pun mendesak para investor dan pemangku kepentingan mendukung visi untuk bergerak maju dari masa lalu, saat otoritas terpusat di satu orang.
Sementara itu, Align Partners Capital Management menganggap harga penawaran HYBE terlalu rendah. Lalu, mereka mengatakan Hybe mesti mengakuisisi seluruh saham dalam tender offer demi mencegah konflik kepentingan antara pemegang saham HYBE dan SM.
Pandangan analis
Kakao Corp kabarnya berniat mengakuisisi atas hampir 9,1 persen saham SM Entertainment, Kamis (9/2). Analis di Hyundai Motor Securities, Kim Hyunyong mengatakan unit hiburan Kakao merupakan yang terlemah di industri K-Pop. Padahal, platformnya memiliki basis pengguna besar.
“Kesepakatan itu secara luas adalah langkah menuju pengambilalihan agensi itu [SM Entertainment],” kata Kim, dilansir dari Bloomberg.
Dalam keterangan resmi, Pendiri HYBE, Bang Sihyuk secara vokal mendukung Lee Sooman. Ia menyetujui inisiatif strategis Lee, termasuk metaverse, sistem multilabel, dan kampanye visi berkelanjutan.
Berdasarkan keterangan Kakao, pihaknya dan SM telah menjajaki kemitraan dalam waktu lama, tapi belum ada keputusan lanjutan soal itu. Analis di NH Investment & Securities, Lee Hwajung menilai, potensi kongsi SM dan Kakao dapat menimbulkan ancaman bagi HYBE. Dus, kepentingannya cocok dengan sang pendiri SM, Lee Sooman yang kendalinya terancam.
“Lee Sooman sangat membutuhkan sekutu untuk memenangkan perlombaan melawan aliansi Dewan SM, Kakao, dan Align,” ujarnya.
Tak hanya itu, Lee juga telah mengumumkan akan mengambil tindakan hukum guna membatalkan keputusan dewan tiga perusahaan itu dalam menjual saham baru dan obligasi konversi ke Kakao, Rabu (8/2).
Sebelum ini, Lee Sooman menuai kritik dari para pemegang saham dan activist shareholder atas hubungan bisnisnya dengan SM. Menurut perkiraan analis, kontrak Lee dengan SM telah berkontribusi menghasilkan pendapatan 160 triliun won selama 10 tahun terakhir kepada perusahaan ‘butik’ miliknya, seperti Like Production. SM telah mengakhiri kontrak itu pada Desember 2022, lalu mendepak Lee dari posisinya sebagai Chief Producer baru-baru ini.