Investor Cermati Data Ekonomi Tiongkok, IHSG Masih Rentan Tertekan
IHSG masih dihantui risiko koreksi di awal pekan ini.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko kembali tertekan pada perdagangan, Senin (31/10), setelah melemah 0,50 persen ke level 7.056,04 di akhir pekan lalu bersamaa fluktuasi bursa saham global.
Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, mengatakan laju IHSG masih akan ditopang rilis kinerja emiten pada kuartal ketiga 2022. Namun demikian, investor juga akan mencermati sejumlah data ekonomi yang akan Cina rilis di awal pekan ini.
Biro Statistik Nasional Tiongkok akan merilis data Indeks Manajer Pembelian hari ini. Menurut jajak pendapat Reuters, Analis memperkirakan angka 50. Selain Tiongkok, beberapa negara juga akan melaporkan data inflasi pada pekan ini.
Dennies pun memperkitakan IHSG bergerak di kisaran support 7.014 dan 6.973, dengan resisten di level 7.098 dan 7.141. Deretan saham sektor perekebunan hingga telekomunikasi masuk dalam daftar saham yang direkomendasikan hari ini, seperti DSNG, TBIG, TLKM, BSDE, PTBA, BRPT, HMSP, dan TKIM.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, melihat adanya potensi tekanan yang relatif besar ketimbang kapabilitas IHSG menguat. Namun, hari ini belum ada sentimen menonjol yang memengaruhi pergerakan indeks.
“Momentum koreksi wajar masih bisa investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian, dengan target investasi jangka panjang," katanya.
Menurut prediksinya, IHSG akan melaju di antara support 6.954 dan resisten di 7.172. Sejumlah saham pilihannya, yakni: ASRI, AKRA, BBCA, BBRI, INDF, SMGR, TLKM, dan TBIG.
Proyeksi teknikal IHSG hari ini
Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memprediksi IHSG ada di fase konsolidasi di sekitar Fibonacci retracement 50 persen dari wave (ii) menurut skenario bullish.
“Oleh karena itu, IHSG masih berpeluang naik ke lvel 7.137 selama chart berada di atas garis SMA-20,” kata Ivan.
Pada level support IHSG diperkirakan melaju di rentang 6.993, 6.921, dan 6.870. Sementara itu, resistennya ada di 7.100, 7.137, dan 7.200. Saham pilihannya terdiri dari INDF, INKP, MDKA, PGAS, dan PTBA.
Tim Analis MNC Sekuritas berpendapat serupa. Menurutnya, selama IHSG masih bisa bertahan di atas area support terdekat–6.974–maka posisinya diprediksi masih ada di bagian dari wave (x) dari wave [y]. Apa artinya?
“Itu berarti IHSG masih berpeluang menguat ke arah 7.136 sampai dengan 7.156 guna membentuk akhir wave (x).
Level support IHSG ada di 6.874 dan 6.974, dengan resisten di 7.100 dan 7.135. Saham pilihannya, yaitu BBRI, DMAS, INDF, dan TBIG.