Naik Harga BBM dan Listrik Ditunda, IHSG Diramal Hijau Lagi
Sentimen dari musim rilis laporan keuangan topang IHSG.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan kembali melanjutkan penguatan pada Rabu (28/2), setelah ditutup menguat 0,021 persen ke level 7.285,32 pada akhir perdagangan Selasa (27/2).
Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, pola gerak Ihsg sekarang masih ada di fase konsolidasi wajar seiring dengan masih tercatatnya capital inflow secara year to date.
Sementara itu, ada sentimen dari musim rilis kinerja emiten sampai saat ini. Lebih lanjut, faktor lainnya datang dari kondisi ekonomi yang stabil berdasarkan data terbaru. "Sehingga IHSG masih berpotensi kembali ke jalur uptrend jangka panjangnya," kata William dalam riset hariannya.
Ia pun memproyeksikan IHSG akan melaju di kisaran support 7.202 dan resisten di 7.303 pada hari ini. Saham-saham pilihannya, terdiri dari: AKRA, CTRA, ITMG, JSMR, ICBP, BBCA, BBNI, dan ASII.
Dari segi teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG sekarang ini berada di rebound minor dengan peluang menguji resisten terdekat di level 7.320. Namun, IHSG masih bisa melanjutkan fase koreksi menuju 7.234 sebagai target terdekat, berdasarkan analisis Fibonacci retracement.
"Selama penutupan hariannya masih di bawah level 7.320," kata Ivan melalui risetnya kepada Fortune Indonesia.
Kendati demikian, ia memprediksi IHSG menguat hari ini, dengan rentang pergerakan di level support 7.265 dan resisten di 7.310. Level support IHSG berada di 7.234, 7.200, 7.099, dan 7.021. Sementara itu, resistennya berada di level 7.320, 7.403, 7.503, dan 7.606. Indikator MACD menandakan IHSG berada dalam kondisi netral.
Adapun, saham-saham pilihan Binaartha Sekuritas hari ini, meliputi: MDKA, PTBA, SMGR, TKIM, dan TLKM.
Lebih lanjut, Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini menguat terbatas. Dengan support dan resisten di level 7.250-7.350. Saham-saham pilihannya, meliputi: MEDC, BRIS, dan CTRA.
Namun, Associate Director of Research and Investment Pilarmas, Maximilianus Nico Demus meminta investor berhati-hati. Mengapa demikian? "Karena awan gelap masih menghiasi pergerakan pasar hari ini," ujarnya dalam riset harian.
Sentimen yang juga membayangi pasar hari ini adalah isu tentang kenaikan tarif listrik dan BBM. Yang mana, pemerintah secara resmi tak meningkatkan tarif keduanya, baik subsidi maupun non-subsidi, sampai dengan Juni 2024. Dengan penundaan kenaikan tarif itu, Nico menilai Indonesia dapat menghindari ketidakstabilan perekonomian global yang terjadi di beberapa negara.
"Hal itu juga menjaga daya beli dan konsumsi menjelang momentum lebaran, yang diharap dapat menjaga momentum positif dari kehadiran pemilu di awal tahun ini," jelasnya.