Rights Issue Rampung, BRI Resmi Kuasai 85,72% Saham AGRO
Porsi kepemilikan BRI atas saham AGRO meningkat.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) telah merampungkan proses Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Dengan aksi korporasi ini, kepemilikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atas bank tersebut bertambah.
Mengutip keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/12), saham BRI di AGRO meningkat dari 85,697 persen menjadi 85,72 persen. Dengan begitu, BRI semakin memperkuat posisinya sebagai pemegang saham pengendali AGRO.
“Tambahan modal Rp999,9 miliar menyebabkan porsi kepemilikan Perseroan di Bank Raya menjadi sebesar 85,72 persen,” tulis Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza dan Vice President, Kusnandar Nurgraha dalam keterangannya kepada BEI.
Di sisi lain, kepemilikan publik atas saham AGRO berkurang dari 14,30 persen menjadi 14,27 persen.
Penambahan Modal AGRO
Proses rights issue AGRO berlangsung melalui penawaran umum. Dalam terangannya, BRI menyebut nilai transaksi penambahan modal AGRO tak melebih batasan—sesuai transaksi material yang tertuang dalam Pasal 3 POJK 17/2020.
Perubahan kepemilikan saham pun tak melampaui batas maksimal sesuai Pasal 2 POJK 11/2017. Dengan demikian, manajemen mengatakan, “Dengan demikian, Perseroan tak wajib menyampaikan laporan perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.”
Tujuan Penambahan Modal AGRO
Secara umum, suntikan dana baru BRI kepada AGRO melalui rights issue bertujuan untuk memperkuat permodalan Bank Raya. Dengan begitu, perusahaan diharapkan bisa semakin memperkuat transformasi bisnis perbankan menuju bank digital.
Selain modal, BRI juga mendukung Bank Raya dari segi pengembangan bisnis ke depannya. “Sebagai pemegang saham pengendali, kami telah menerapkan tata kelola integrasi pada Bank Raya,” tambah manajemen.