Sido Muncul (SIDO) Bagi Dividen Rp13,5 per Saham, Catat Jadwalnya
Sido Muncul bagi dividen senilai Rp13,5 per saham.
Jakarta, FORTUNE - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), produsen Tolak Angin membagikan dividen interim Januari–Juni 2022. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp405 miliar atau setara Rp13,5 per saham.
Keputusan ini sesuai hasil keputusan Dewan Direksi pada Kamis (27/10) serta Dewan Komisaris pada Selasa (18/10).
Pada semester pertama 2022, Sido Muncul telah membukukan laba bersih senilai Rp445,59 miliar serta saldo laba ditahan sebanyak Rp445,59 miliar. Meski total laba menurun 11,35 persen (YoY) dari Rp502 miliar, perseroan tak absen membagikan dividen.
Usai rencana pembagian dividen hari ini, Jumat (28/10), saham SIDO ditutup di level 740, sama seperti kemarin sore. Sepanjang hari ini, harga saham SIDO melaju di rentang 730 sampai dengan 750, dengan rata-rata harga Rp739,40. Volume perdagangan sahamnya mencapai 47,35 juta lembar, dengan nilai transaksi Rp35,01 miliar dan frekuensi perdagangan 6.902 kali.
Jadwal pembagian dividen Sido Muncul
Pemegang saham yang berhak atas dividen interim SIDO 2022 hanyalah yang tercatat di DPS per 9 November 2022 per pukul 16.00 WIB. Adapun mengenai jadwal pembagian saham sebagai berikut:
1. Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen)
- Pasar Reguler dan Negosiasi: 7 November 2022.
- Pasar Tunai: 9 November 2022.
2. Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen)
- Pasar Reguler dan Negosiasi: 8 November 2022.
- Pasar Tunai: 10 November 2022.
3. Recording date: 9 November 2022.
4. Tanggal pembayaran dividen: 18 November 2022.
Kinerja Sido Muncul pada kuartal ketiga 2022
Pada kuartal ketiga 2022, Sido Muncul mencatatkan penjualan bersih 37 persen (QoQ) dan laba bersih 83 persen (QoQ). “Kami catat pemulihan kinerja pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal kedua seperti yang kami harapkan,” kata Leonard.
Meski demikian, pendapatan tahunannya turun 6 persen dari Rp2,77 triliun menjadi Rp2,61 triliun pada 9 bulan pertama 2022; begitu juga dengan laba bersih yang tertekan, dari Rp865,49 miliar menjadi Rp720,44 miliar. Hal tersebut disebabkan normalisasi permintaan produk-produk kesehatan konsumen dari basis yang tinggi pada kuartal ketiga 2021, akibat penyebaran varian Delta.
“Tapi, dengan melihat peningkatan kinerja pada kuartal ketiga 2022 (QoQ), kami optimis permintaan akan produk kesehatan terutama herbal masih terus tumbuh. Dalam perspektif jangka panjang, kinerja SIDO pun masih mencerminkan perusahaan yang sangat solid dengan CAGR (2019-2021) dua digit, yakni 14 persen pada penjualan dan 25 persen pada laba bersih,” jelasnya.