Sukses IPO di BEI, Apa Kabar Rencana Dual Listing GOTO di Luar Negeri?
GOTO tanggapi rencana IPO di bursa luar negeri.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mencatatkan saham di pasar modal Indonesia, Senin (11/4). Tak hanya di Indonesia, perseroan juga memiliki niat melakukan dual listing di bursa saham global. Kapankah waktunya?
Dalam prospektus, GOTO menyebutkan sejumlah bursa internasional yang menjadi opsi listingnya mulai dari NYSE (New York), NASDAQ, HKSE (Hong Kong), SGX (Singapura), atau LSE (London). Menurut prospektus, penawaran internasional akan dilaksanakan dua tahun setelah periode pencatatan.
Mengomentari rencana dua listing ini, CEO Grup GOTO, Andre Soelistyo, mengatakan putusan tersebut belum final, sehingga belum dapat dipastikan kapan waktunya. Perusahaan hingga kini masih melakukan persiapan, sambil terus memantau pegerakkan di pasar.
“Yang kami lakukan adalah melakukan preparasi untuk memenuhi ketentuan (compliance), persiapan terus dilakukan. Mungkin pada saat momentum yang tepat, akan kami ambil kesempatan dan eksekusi,” jelasnya dalam konferensi pers pencatatan saham GOTO hari ini.
Penawaran internasional GOTO sudah direstui
Rencana dual listing GOTO juga telah mendapat lampu hijau dari para pemegang saham pada 15 Desember 2021. Dus, bila perseroan sudah siap, eksekusi dapat dilakukan tanpa harus meminta izin lagi.
GOTO berencana melakukan dual listing pada akhir 2023. Akan tetapi, realisasi dari rencana itu akan dipengaruhi oleh kondisi pasar, kesiapan, dan faktor lain yang bisa memengaruhi kesuksesannya.
Sedikit informasi, saat ini kondisi pasar modal internasional—khususnya sektor teknologi—sedang loyo. Hal itu bahkan membuat GOTO berhati-hati dalam menetapkan harga. Demikian menurut Presiden GOTO, Patrick Cao, dikutip dari Reuters.
Jianggan Li dari lembaga riset Momentum Works mengamini banyaknya tantangan bagi perusahaan teknologi yang melantai di bursa internasional. “Dengan kapitalisasi pasar DiDi Global Inc, Grab, DeliveryHero—dan masih banyak lagi—yang jatuh di bawah target valuasi GOTO,” ujarnya.
Fokus ke pasar modal domestik lebih dulu
Meski pasar global sedang mengalami ketidakpastian, GOTO percaya dengan pasar modal dalam negeri masih memiliki prospek yang bagus dan diminati investor. Oleh karena itu, perseroan akan memfokuskan listing di Indonesia lebih dulu, serta membidik investor lokal.
“Meskipun (kondisi global) tidak menentu, pasar RI sangat baik sekali sebagai negara ataupun pasar modal. Di samping sudah bangkit dari Covid-19, konsumsi domestik meningkat pesat, ekspor juga, neraca perdagangan positf, mata uang juga stabil. Itu mendukung kami,” jelas Andre.
Melansir RTI Business pukul 13.57 WIB, harga saham GOTO menguat 15,38 persen ke level 390. Pergerakan harian saham GOTO berada di rentang 372–416.
Saham GOTO sudah diperdagangkan 251,968 kali. Volume saham beredar mencapai 8,27 miliar dengan nilai transaksi Rp3,23 triliun. Dengan demikian, kapitalisasi pasarnya siang ini sudah mencapai Rp461,90 triliun.