Tambah Mesin, United Bike Siapkan Capex Rp50 Miliar di 2024
Emiten produsen United Bike juga akan perluas ekspor.
Jakarta, FORTUNE - PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) menyiapkan belanja modal senilai Rp50 miliar pada 2024. Untuk apa dana itu?
Menurut Direktur Terang Dunia Internusa, Andrew Mulyadi, dana itu ditujukan untuk menambah mesin-mesin produksinya. Pada tahun ini sendiri, perseroan menargetkan produksi sebesar 260.000, yang terdiri dari 200.000 sepeda dan 60.000 motor listrik.
Bukan hanya untuk pasar domestik, UNTD juga mengincar pasar global. Produsen United Bike itu memang sudah menjangkau pasar internasional, tepatnya ke wilayah Amerika, Eropa, dan Asia. Namun, perseroan baru menjajakan produk motor listriknya ke negara tetangga: Malaysia.
"Kami ada kemitraan dengan distributor di Malaysia dan juga assembling bersama di sana," kata Andrew di Bursa Efek Indonesia, Rabu.
Adapun, ekspor motor listrik perseroan ke Malaysia baru berjumlah 1.000 unit. Pada 2024 ini, target ekspor ke Negeri Jiran itu meningkat menjadi 2.000-3.000 unit.
Selain menaikkan target dari segi jumlah, perseroan juga akan memperluas sayap bisnis internasionalnya ke negara-negara lain di Asia Tenggara. "Seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam," ujar Andrew.
Produksi UNTD didukung oleh tiga pabrik yang berlokasi di Gunung Putri (luas 1 hektare), Citeureup (luas 4 hektare), dan Curug (luas 5 hektare). Kapasitas produksi maksimal di pabrik Gunung Putri dan Citeureup adalah 1 juta sepeda, 250.000 sepeda listrik, dan 150.000 motor listrik per tahun.
Sementara itu, pabrik Curug dapat menghasilkan maksimal 500.000 e-moped dan motor listrik per tahun. "Di sana ada pabrik baru dan pabrik lama. Kapasitas [khusus] untuk motor listriknya 150.000 unit per tahun," kata Andrew.
Selain itu, perseroan juga didukung oleh jaringan distribusi sebanyak 490 diler United Bike, ditambah dengan 26 diler dan 49 subdiler motor listrik.
Target pertumbuhan
Sebelumnya, pada paparan publik di Januari 2024, UNTD telah mengungkapkan target untuk meraih pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 30 persen (YoY). Perseroan optimistis bisa meraihnya, khususnya karena saat itu sedang dalam penjajakan untuk transaksi bernilai jumbo yang berhubungan dengan motor listriknya.
"MoU-nya rencananya mungkin di bulan satu [Januari] atau dua [Februari] ya," kata Andrew pada pertengahan Januari lalu.
Sepanjang 2023, perseroan mengestimasikan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 50 persen (YoY), dari pendapatan dan laba bersih senilai Rp419,2 miliar dan Rp42,1 miliar pada 2022.
Per akhir Juli 2023, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp479,7 miliar, bertumbuh 93,6 persen (YoY) dari Rp247,8 miliar. Laba bersihnya pun meroket 114,2 persen (YoY) di periode serupa, dari Rp21,5 miliar menjadi Rp46,0 miliar.
Di hari pertama perdagangan, tepatnya pukul 15.47 WIB, saham UNTD tercatat melemah 0,83 persen ke harga Rp238 per saham.