Target Pemasukan Cukai 2024 Naik, Gimana Nasib Emiten Rokok?
Harga rokok diprediksi naik paling cepat di paruh II 2023.
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menargetkan pertumbuhan penerimaan cukai 8,3 persen (YoY) jadi Rp246,1 triliun pada 2024, sejalan dengan pertumbuhan prapandemi pada 2019. Target itu ada di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas menyebut, target tersebut juga mempertimbangkan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung dan perkiraan kenaikan daya beli pada tahun depan.
Adapun, katalis penerimaan cukai pada tahun depan adalah peraturan cukai tahun jamak (2023-2024) yang menyatakan naiknya tarif cukai hasil tembakau (CHT) dengan rata-rata 10 persen. Ditambah dengan kenaikan tarif SKT (Sigaret Kretek Tangan) maksimal 5 persen (YoY). Terakhir, dengan adanya objek cukai baru seperti plastik dan minuman manis.
Sebelumnya, pada 2022, cukai hasil tembakau berkontribusi terbesar terhadap total penerimaan cukai, yakni 96,4 persen.
Lantas, dengan kenaikan target penerimaan cukai di tahun depan, bagaimana proyeksi harga rokok?
Harga rokok di tengah naiknya target penerimaan cukai
Para emiten rokok telah menyesuaikan harga jual pada tahun ini, merespons peningkatan tarif CHT. Akan tetapi, itu menyebabkan volume penjualan emiten rokok menurun di paruh pertama 2023. Misalnya, pada GGRM dan HMSP, yang volume penjualannya masing-masing terkoreksi 22 persen dan 4,1 persen (YoY).
Bagaimana dengan harga rokok di paruh kedua ini? BRI Danareksa Sekuritas memprediksi HMSP dan GGRM hanya akan menyesuaikan harga minimal di semester kedua. Dengan asumsi volume yang stabil di paruh kedua, HMSP dan GGRM diperkirakan mempertahankan margin kotor masing-masing di level 16,2 persen dan 13,9 persen.
“Hingga minggu ketiga bulan Agustus, kami tidak melihat adanya penyesuaian harga produk rokok yang signifikan,” tulis Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas. “Kami yakin produsen rokok akan mencari tanda-tanda pemulihan daya beli sebelum menaikkan harga.”
Ke depan, harusnya kenaikan perputaran uang menjelang pemilu dapat menjadi pertanda baik bagi volume penjualan rokok.
Proyeksi pendapatan emiten rokok di 2023
Selain itu, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan pendapatan positif bagi HMSP dan GGRM di tahun ini. Namun, untuk HMSP, merek menurunkan proyeksi pertumbuhan volume penjualan tahun ini sebesar -4,8 persen, karena biaya operasi yang lebih tinggi.
“Sehingga menghasilkan revisi [proyeksi] pendapatan sebesar 12,5 persen untuk tahun 2023,” tulis tim analis BRI Danareksa.
Sementara itu, GGRM diprediksi melaporkan pendapatan lebih kuat sebesar 133 persen (YoY), berdasarkan prakiraan.