Tekanan dari Harga Minyak Mereda, IHSG Diprediksi Menguat
Sentimen lain juga berasal dari ranah internasional.
Fortune Recap
- IHSG diproyeksikan menguat setelah melemah pada Rabu (2/10)
- Level support IHSG berada di 7.460, 7.386, dan 7.347
- MACD menandakan momentum bearish, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.500, pivot 7.550, dan resisten 7.600
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan menguat pada Kamis (3/10), setelah ditutup melemah pada Rabu (2/10).
Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, IHSG membentuk candle hammer pada hari Rabu dan diperkirakan akan memulai rebound apabila koreksi berhenti di sekitar atau di atas zona support 7.460 sampai 7.485.
"Namun, penembusan di bawah 7.460 dapat memicu pelemahan menuju zona support berikutnya di 7.347 sampai 7.386," jelas Ivan dalam riset hariannya.
Adapun, level support IHSG berada di 7.460, 7.386, dan 7.347. Sementara level resistennya di 7.655, 7.737, 7.810, dan 7.853. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish.
Ivan memprediksi IHSG hari ini menguat di antara support 7.530 dan resisten 7.630. Daftar saham pilihannya hari ini adalah ARTO, BBCA, BBNI, BBRI, dan CPIN.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.500, pivot 7.550, dan resisten 7.600. Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas pada Kamis (3/10) adalah HRUM, TINS, KRAS, ELSA, dan MEDC.
"Rekomendasi masih terbatas, sebaiknya pelaku pasar tidak terlalu agresif ditengah peningkatan uncertainty risk seperti saat ini," kata Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dalam risetnya.
Menurutnya, pelemahan IHSG di Rabu (2/10) relatif sesuai perkiraan, meski lebih signifikan dari perkiraan. IHSG diperkirakan bergerak terbatas pada kisaran pivot saat ini di 7.550 pada perdagangan Kamis (3/10).
Pelemahan Rabu (2/10) kemungkinan dipicu respon pasar terhadap lonjakan harga minyak di Senin (30/9) dan Selasa (1/10). Harga minyak menguat terbatas di Rabu (2/10). Dengan demikian, tekanan pada IHSG diperkirakan mereda di Kamis (3/10).
Sebagai informasi, lonjakan harga minyak umumnya direspon negatif karena Indonesia masih merupakan net importir minyak, sehingga lonjakan harga minyak global rentan memicu kenaikan harga BBM di Indonesia.
Dari data ekonomi, pasar akan merespon indeks sektor jasa di Jepang, Euro Area, Jerman dan AS yang dijadwalkan rilis pada hari ini (3/10). Sementara pasar modal Tiongkok masih libur panjang sampai dengan 8 Oktober 2024.