Transcoal (TCPI) Private Placement, Terbitkan 500 Juta Saham
Bagaimana dampak terhadap laporan keuangan?
Fortune Recap
- PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mendapat restu untuk private placement dengan nilai maksimal 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar 500 juta unit saham.
- Penambahan modal bertujuan memperkuat struktur permodalan, keuangan, dan diversifikasi sumber pendanaan di luar fasilitas pinjaman bank.
- Jumlah saham beredar akan bertambah setelah private placement, meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.
- Dampak private placement terhadap kinerja TCPI:
- Total aset naik menjadi Rp6,59 triliun dari Rp3,60 triliun.
- Total ekuitas yang
Jakarta, FORTUNE - PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), emiten pelayaran, mendapat restu menggelar Private Placement atau Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Nilai private placement TCPI maksimal 10 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar 500 juta unit saham. Nilai nominalnya mencapai Rp100, dengan didasari pada penghitungan yang mengakibatkan dilusi lebih kecil pada pemegang saham, khususnya pemegang saham minoritas.
Direktur Transcoal Pacific, Bintang Septo Drestanto, mengatakan aksi penambahan modal itu bertujuan memperkuat struktur permodalan dan keuangan meningkat menjadi lebih baik, sekaligus diversifikasi sumber pendanaan di luar fasilitas pinjaman bank.
"[Private placement juga bertujuan] mendapatkan tambahan dana yang dapat digunakan untuk memperkuat permodalan, pengembangan usaha, dan pertumbuhan perusahaan," demikian keterangan perseroan dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (7/1).
Selepas aksi private placement, jumlah saham beredar perseroan akan bertambah, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.
Dampak private placement terhadap kinerja TCPI
Dengan asumsi rata-rata harga pelaksanaan minimal 90 persen rata-rata harga penutupan selama 25 hari bursa di pasar reguler, yakni Rp6.288,3, dan biaya emisi 5 persen, maka kinerja perseroan akan berubah. Berikut perinciannya:
- Total aset naik dari Rp3,60 triliun menjadi Rp6,59 triliun.
- Total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik induk naik dari Rp1,94 triliun menjadi Rp4,93 triliun.
- Total ekuitas naik menjadi Rp5,09 triliun dari Rp2,07 triliun.
- Rasio lancar yang meningkat dari Rp1,74 miliar menjadi Rp7,69 miliar.
- Rasio liabilitas terhadap ekuitas yang berkurang dari Rp741 juta menjadi Rp303 juta.
- Rasio liabilitas terhadap jumlah aset menurun dari Rp426 juta.
- Rasio pinjaman terhadap ekuitas yang menurun dari Rp571 juta menjadi Rp234 juta.
Aksi ini telah mendapatkan izin dari pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Januari 2025. Penambahan modal akan dilakukan secara bertahap atau sekaligus dalam jangka waktu dua tahun terhitung sejak persetujuan RUPSLB tersebut.