Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Terdampak Pelemahan Otomotif, Dividen Garuda Metalindo (BOLT) Turun

ilustrasi baut (con-fab.com)
ilustrasi baut (con-fab.com)
Intinya sih...
  • PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) membagikan dividen tunai setara 49,5 persen laba bersih tahun buku 2024.
  • BOLT mengamankan laba bersih Rp94,63 miliar pada 2024, turun 14,97 persen dari tahun sebelumnya.
  • Penyesuaian dividen ini mencerminkan langkah kehati-hatian manajemen dalam menjaga keseimbangan antara pembagian laba dan kebutuhan ekspansi usaha ke depan.

Jakarta, FORTUNE - Emiten komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT), menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp46,8 miliar untuk tahun buku 2024. Nilai yang setara dengan Rp20 per saham ini mewakili 49,5 persen dari laba bersih perusahaan.

Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Jumat (20/6). Direktur BOLT, Anthony Wijaya, mengatakan perusahaan tetap berkomitmen memberikan nilai tambah kepada pemegang saham di tengah kondisi laba yang menurun.

“Kami sudah putuskan untuk membagi dividen sebesar Rp20 per saham, sekitar 49,5 persen dari laba perusahaan,” kata Anthony dalam paparan publik yang diselenggarakan secara virtual.

Jadwal tanggal cum dividen (cum date) di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 20 Juli 2025.

Langkah penyesuaian dividen ini mencerminkan kondisi laba perusahaan. Sepanjang 2024, BOLT mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp94,63 miliar, atau turun 14,97 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di sisi lain, penjualan bersih perusahaan masih menunjukkan peningkatan tipis dari Rp1,46 triliun menjadi Rp1,47 triliun.

Sebagai perbandingan, pada tahun buku 2023, BOLT membagikan dividen yang lebih besar, yakni Rp35 per saham atau total senilai Rp82,03 miliar.

Manajemen menyebut, pada 2024 penjualan dan produksi mobil di Indonesia memang menurun masing-masing sebesar 10,9 persen dan 14,3 persen secara tahunan. Hal ini salah satunya diakibatkan oleh berkurangnya insentif pajak yang sebelumnya menopang industri.

Meski demikian, Anthony tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang, didorong oleh potensi pasar ekspor dan era elektrifikasi.

"Permintaan yang diperkirakan meningkat dari pasar ekspor serta masuknya pemain baru di pasar diharapkan akan mendorong pertumbuhan jangka panjang dalam penjualan dan produksi. Peningkatan produksi yang diperkirakan ini akan menguntungkan perusahaan fastener (mur dan baut) seperti BOLT, yang memasok komponen penting untuk manufaktur otomotif," ujar Anthony.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us