TINS Tambah Modal Rp10 Miliar ke Anak Usaha, PT Timah Agro Manunggal

- PT Timah Tbk (TINS) menambah modal Rp10 miliar kepada anak usahanya, PT Timah Agro Manunggal, yang bergerak di bidang pertanian, peternakan, jasa reklasmasi, penataan lahan pertanian, dan perdagangan.
- TINS mengalokasikan belanja modal sebesar Rp469 miliar untuk tahun ini, dengan mayoritas dana dialokasikan untuk peremajaan peralatan produksi. Anggaran ini mengalami penurunan nilai dibandingkan tahun sebelumnya.
- Pada 2024, TINS berhasil meraih pendapatan sebesar Rp10,86 triliun dengan kenaikan volume penjualan dan harga jual logam timah. Laba usaha dan EBITDA juga mengalami peningkatan signifikan dari
Jakarta, FORTUNE - PT Timah Tbk (TINS) melakukan penambahan setoran modal kepada anak usahanya, PT Timah Agro Manunggal, yang bergerak bidang pertanian, peternakan, jasa reklasmasi, penataan lahan pertanian, dan perdagangan.
Pada entitas anak ini, TINS memegang 99,98 persen saham, sementara sisanya yakni 0,02 persen dimiliki oleh Perkapalan Air Kantung. Entitas ini didirikan sebagai upaya TINS mendiversifikasi usahanya.
Corporate Secretary PT Timah, Rendi Kurniawan menyampaikan bahwa sunntikan modal yang digelontorkan ini mencapai Rp10 miliar. Transaksi ini tidak berdampak pada operasional, keuangan, ataupun kelangsungan usaha perseroan. "Perseroan akan menyampaikan apabila terdapat informasi lebih lanjut, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku," tegas Rendi dalam laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/7).
Pada tahun ini tInS menganggarkan belanja modal sebesar Rp469 miliar. Mayoritas dana atau sekitar 60-70 persen akan dialokasikan untuk peremajaan peralatan produksi. Sedangkan sisanya diguanakan untuk eksplorasi dan pengembangan usaha.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, anggaran belanja modal yang disiapkan mengalami penurunan nilai. Tahun lalu TINS menganggarkan sekitar Rp700 miliar. Namun realisasi capex yang terserap pada tahun tersebut hanya sebesar Rp326 miliar.
Pada 2024, TINS meraup pendapatan sebesar Rp10,86 triliun, tumbuh 29,37 persen dibandingkan dengan Rp8,39 triliun pada 2023. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata logam timah. Perusahaan juga membukukan laba usaha sebesar Rp1,76 triliun dan EBITDA sebesar Rp2,71 triliun, melonjak 396 persen dari capaian tahun sebelumnya.
Dari sisi neraca, nilai aset perseroan tercatat sedikit terkoreksi 0,42 persen menjadi Rp12,80 triliun pada akhir 2024 dari sebelumnya Rp12,85 triliun.