Usai Divestasi PLTU, TBS Energi Proyeksikan Koreksi Kinerja 2025

- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memproyeksikan kinerja perseroan akan terkoreksi sepanjang 2025.
- Divestasi PLTU diproyeksikan mengurangi emisi karbon TBS lebih dari 80 persen.
- Pada kuartal I 2025, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatat total EBITDA yang disesuaikan mencapai US$15,8 juta.
Jakarta, FORTUNE - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) telah merampungkan divestasi seluruh aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) miliknya pada Mei 2025. Langkah strategis ini diproyeksikan akan menyebabkan koreksi pada kinerja keuangan perseroan sepanjang 2025, terutama akibat penyesuaian akuntansi.
Direktur TOBA, Juli Oktarina, menjelaskan bahwa koreksi ini akan berbentuk kerugian dari sisi akuntansi, tapi tidak berdampak negatif pada arus kas (cash flow) perusahaan.
“Perseroan akan mengalami kerugian secara akuntansi yang angkanya nanti akan dapat dilihat,” ujar Juli dalam paparan publik TOBA secara daring, Jumat (20/6).
Juli menegaskan, keuntungan dari transaksi divestasi PLTU tersebut tetap tercatat positif dari sisi arus kas. Langkah ini menandai tuntasnya penjualan seluruh kepemilikan saham di PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP) pada Mei 2025, menyusul divestasi PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) yang selesai pada 5 Maret 2025.
Divestasi seluruh aset PLTU ini merupakan bagian krusial dari strategi transisi energi perseroan. Langkah tersebut diproyeksikan akan mengurangi emisi karbon TBS lebih dari 80 persen, atau sekitar 1,3 juta ton setara CO₂ (tCO2e) per tahun.
Strategi perseroan dalam memperkuat portofolio bisnis hijau juga ditunjukkan melalui akuisisi 100 persen saham perusahaan pengelola limbah asal Singapura, Sembcorp Environment Pte. Ltd., pada akhir tahun lalu. Nilai akuisisi tersebut mencapai SG$405 juta.
Dari sisi kinerja, TOBA membukukan pendapatan konsolidasi US$71,5 juta pada kuartal I-2025, turun dari US$124 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, total EBITDA yang disesuaikan mencapai US$15,8 juta, dengan kontribusi dari segmen pengelolaan limbah sebesar US$2,6 juta.
Total ekuitas perseroan tercatat sebesar US$359,6 juta, angka yang ikut dipengaruhi oleh penyesuaian akuntansi non-recurring atas divestasi aset PLTU.
Ke depan, Juli menyatakan TBS Energi terus membuka peluang untuk melakukan aksi korporasi selanjutnya guna memperkuat posisi keuangan.
“Kami selalu membuka opsi, kami akan selalu melihat posisi keuangan perseroan dan juga untuk melihat opsi-opsi yang lebih menguntungkan dan lebih efektif untuk perusahaan. Kami memiliki opsi baik dari money market maupun dari debt market,” kata Juli.