Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Amazon PHK Karyawan, Divisi Komputasi Awan Terdampak

Jaguar.jpg
ilustrasi perusahaan Amazon (Unsplash.com/Bryan Angelo)

Jakarta, FORTUNE - Amazon kembali memangkas jumlah tenaga kerjanya pada pertengahan Juli 2025 dengan memutus hubungan kerja sejumlah karyawan di divisi Amazon Web Services (AWS). PHK ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk merampingkan organisasi di tengah tekanan efisiensi dan perubahan teknologi.

“Setelah melakukan tinjauan menyeluruh terhadap organisasi, prioritas, dan fokus kami ke depan, kami mengambil keputusan bisnis yang sulit untuk memangkas sejumlah peran di beberapa tim dalam AWS. Keputusan ini tidak kami ambil dengan mudah, dan kami berkomitmen untuk mendukung para karyawan selama masa transisi," kata juru bicara Amazon, Brad Glasser, dalam pernyataan resmi, Kamis (17/7), dikutip dari CNBC.

Kendati tidak mengungkap jumlah pasti karyawan yang terdampak, laporan internal menyebut pemangkasan mencakup tim pelatihan dan sertifikasi, dukungan frontline, serta tim yang bekerja pada analisis AI generatif. “Setidaknya ratusan” posisi dihapus dalam restrukturisasi kali ini, dan karyawan yang terdampak telah menerima notifikasi PHK melalui email, dengan akses sistem mereka langsung dinonaktifkan.

Kepala unit pelatihan dan sertifikasi AWS, Michelle Vaz, mengonfirmasi bahwa timnya termasuk salah satu yang terkena dampak. Meski Amazon menegaskan bahwa langkah ini bukan sepenuhnya akibat adopsi teknologi kecerdasan buatan, perusahaan mengakui bahwa PHK merupakan bagian dari “upaya berkelanjutan untuk merampingkan struktur tenaga kerja dan memfokuskan kembali prioritas perusahaan”,

AWS sendiri mencatat perlambatan pertumbuhan pendapatan dalam tiga kuartal berturut-turut. Penjualan AWS tumbuh 17 persen menjadi US$29,27 miliar pada kuartal I/2025, lebih lambat dibanding pertumbuhan 18,9 persen di periode sebelumnya.

Melansir The Times of India, sebelumnya pada awal Juni 2025, Amazon juga telah memangkas tenaga kerja di sejumlah divisi lain seperti Books (termasuk Goodreads dan Kindle), Devices & Services, unit podcast Wondery, serta tim stores dan communications. PHK tersebut berdampak pada kurang dari 100 orang di tiap unit, dengan alasan efisiensi organisasi. Namun, pada Mei 2025 AWS masih membuka lowongan kerja baru di bidang AI dan data science, menandakan adanya pergeseran fokus perekrutan ke kompetensi strategis jangka panjang.

CEO Amazon, Andy Jassy, telah menyiapkan perusahaan untuk beradaptasi dengan teknologi kecerdasan buatan generatif. Dalam pernyataan kepada karyawan, ia mengatakan bahwa AI akan mengubah struktur pekerjaan di masa depan. “Kita akan membutuhkan lebih sedikit orang untuk menjalankan beberapa pekerjaan yang saat ini ada, dan lebih banyak orang untuk mengisi jenis pekerjaan yang baru,” ujarnya, mengutip Reuters. Ia memperkirakan jumlah tenaga kerja korporat Amazon akan terus berkurang dalam beberapa tahun ke depan.

Amazon tercatat telah memangkas lebih dari 27.000 karyawan sejak 2022 sebagai bagian dari langkah efisiensi biaya. Gelombang PHK masih berlanjut sepanjang 2025, meski dalam skala lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut laporan Business Insider, pemangkasan di AWS juga menyasar tim specialists dan staf di bagian edukasi pelanggan. Proses PHK dilakukan secara serentak dengan penutupan akses sistem internal dan dinonaktifkannya kredensial kerja. Pemangkasan ini memicu kekhawatiran karyawan lainnya mengenai transparansi dan komunikasi internal yang dianggap kurang memadai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us