Jakarta, FORTUNE - Ada banyak cara menikmati libur akhir tahun, baik bagi And yang senang berpergian ke luar, menghabiskan waktu di rumah atau melepas penat dengan menyewa Villa.
Namun, ada kalanya Liburan tersebut berubah menajdi kurang menyenangkan karena satu dan lain hal, misalnya saja akibat kasus Penipuan penyewaan villa.
Untuk menghindari masalah tersebut, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menyewa villa, sebagaimana melansir liburandibogor.com,
1. Cek kredibilitas pemilik atau agen
Melakukan verifikasi reputasi pemilik atau agen penyewaan villa adalah cara pertama yang bisa Anda lakukan. Luangkan waktu untuk membaca ulasan dari pelanggan lain yang tersedia di platform seperti Google Review, media sosial, atau forum diskusi wisata.
Agen atau pemilik yang terpercaya biasanya memiliki jejak digital yang positif dan responsif terhadap pertanyaan penyewa.
2. Waspadai harga yang tak masuk akal
Penawaran harga yang terlalu murah dibandingkan dengan harga pasar bisa jadi tanda-tanda penipuan. Misalnya, jika rata-rata sewa villa di sebuah lokasi berkisar Rp1 juta per malam, tetapi ada yang menawarkan Rp300 ribu, Anda patut curiga.
Sebaiknya lakukan perbandingan harga di beberapa platform sebelum membuat keputusan.
3. Verifikasi foto dan deskripsi villa
Penipuan sering kali menggunakan foto yang diambil dari internet atau manipulasi visual lainnya. Untuk memastikan keaslian foto, Anda bisa memanfaatkan fitur pencarian gambar terbalik (reverse image search) melalui Google.
Selain itu, baca deskripsi properti dengan saksama. Jika ada informasi yang terasa tidak konsisten atau terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, tanyakan langsung kepada penyedia.
4. Gunakan sistem pembayaran yang aman
Hindari mengirimkan uang langsung ke rekening pribadi tanpa bukti yang jelas. Gunakan metode pembayaran yang aman, seperti transfer melalui bank yang dapat dilacak atau platform pembayaran resmi.
Beberapa aplikasi penyewaan bahkan menawarkan layanan escrow untuk menahan uang hingga transaksi benar-benar selesai.
5. Tanyakan detail fasilitas dan lokasi
Pastikan Anda mendapatkan informasi yang rinci mengenai fasilitas yang ditawarkan, seperti jumlah kamar, kapasitas maksimal, serta lokasi tepatnya. Ajukan pertanyaan seperti akses ke tempat wisata, ketersediaan parkir, atau kondisi properti.
Pemilik atau agen yang terpercaya tidak akan ragu memberikan informasi lengkap.
6. Kunjungi villa secara langsung
Jika memungkinkan, periksalah villa secara langsung sebelum memutuskan untuk menyewa. Jika Anda tidak dapat hadir secara fisik, mintalah video tour langsung atau panggilan video dengan pemilik untuk memastikan kondisi villa sesuai dengan yang diiklankan.
7. Periksa legalitas properti
Pastikan properti memiliki izin resmi untuk disewakan. Anda dapat meminta bukti kepemilikan seperti sertifikat tanah atau dokumen lain yang relevan. Legalitas ini penting untuk memastikan villa yang Anda sewa bukan properti ilegal.
8. Hindari pembayaran penuh di muka
Penipuan sering kali meminta pembayaran penuh di muka tanpa memberikan kejelasan mengenai ketersediaan villa. Sebaiknya lakukan pembayaran secara bertahap, dengan uang muka yang wajar terlebih dahulu, dan lunasi sisanya setelah semua kesepakatan terpenuhi.
9. Gunakan platform terpercaya
Manfaatkan platform penyewaan villa yang memiliki sistem perlindungan bagi penyewa, seperti AirBnB, Traveloka, atau Booking.com. Platform ini menyediakan ulasan pelanggan dan jaminan keamanan transaksi, sehingga meminimalkan risiko penipuan.
10. Minta rekomendasi dari orang terdekat
Jika Anda memiliki teman atau keluarga yang pernah menyewa villa di lokasi yang sama, mintalah rekomendasi mereka. Pengalaman langsung dari orang terpercaya akan memberikan Anda gambaran lebih jelas tentang kualitas dan keamanan villa.
Selalu waspada ketika menyewa villa untuk menghindari kerugian akibat penipuan. Dengan memeriksa kredibilitas, menggunakan metode pembayaran yang aman, dan memanfaatkan platform terpercaya, Anda bisa menikmati liburan tanpa rasa khawatir.
Selalu ingat, jika penawaran villa terasa terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan besar ada sesuatu yang tidak beres.
