Jakarta, FORTUNE – Advertising atau periklanan sangat dibutuhkan dalam pengembangan sebuah usaha. Iklan dijadikan sebagai salah satu strategi menarik konsumen dalam berbisnis. Lantas, apa itu advertising dan bagaimana manfaatnya?
Melansir The Balance SMB, advertising adalah sebuah upaya untuk menarik perhatian pelanggan atau klien, biasanya dalam rupa pesan yang persuasif berbentuk gambar, video, atau kata-kata yang menarik. Iklan perlu dibuat sekreatif mungkin supaya mendapat perhatian dan disukai publik.
Advertising bisa jadi sebuah media komunikasi efektif yang dibangun pemilik bisnis kepada konsumennya. Dalam hal ini, iklan memang bertujuan untuk menarik pelanggan baru dengan menetapkan target pasar serta menjangkau mereka dengan kampanye iklan yang efektif.
Pentingnya advertising
Setelah memahami apa arti advertising, selanjutnya kita perlu tahu pentingnya advertising. Pertama, iklan dapat meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan bisnis Anda.
Dengan begitu, saat konsumen melihat iklan bisnis yang ditampilkan di berbagai media–mulai cetak, elektronik, hingga digital–mereka jadi tahu soal bisnis Anda dan berpotensi jadi pelanggan baru bagi usaha Anda. Jadi, semakin kita aktif memasang iklan, maka semakin besar peluang pelanggan menjangkau produk atau layanan bisnis yang ditawarkan.
Kedua, iklan bisa jadi alat promosi agar produk dan layanan yang ditawarkan bisnis semakin banyak digunakan. Itu sebabnya, penting untuk mencantumkan keunggulan produk dan layanan bisnis kita, yang dilengkapi dengan ajakan untuk menggunakannya (Call To Action/CTA).
Ketiga, iklan dapat menjadi sarana perbandingan produk dengan kompetitor, khususnya bagi para konsumen. Biasanya, saat konsumen ingin membeli suatu produk, mereka bisa membandingkan produk-produk yang ada dengan melihat berbagai macam iklan. Setelah itu, dengan keunggulan yang cocok dengan harga dan kebutuhan konsumen, mereka akan langsung memilihnya.
Jenis-jenis advertising
Selain memahami nilai dan maknanya, kita juga perlu tahu jenis-jenis advertising, agar konsumen bisa melakukan placement atau peruntukkan yang tepat, sesuai target pasar produk dan layanan yang kita tawarkan.
Berkembangnya sektor digital telah memunculkan berbagai jenis online advertising. Biasanya, online advertising berada di sebuah situs, media sosial, aplikasi, dan lain-lain. Jenis ini jadi salah satu yang paling efektif untuk diterapkan dan paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa contoh jenis iklan online, antara lain LinkedIn Ads, YouTube Ads, Google Ads, dan lainnya.
Keunggulannya, dengan harga yang relatif murah dibandingkan jenis iklan lain, jenis iklan ini memudahkan kita dalam menentukan target pasar sesuai keinginan, seperti menentukan usia, gender, lokasi, dan lain-lain. Sementara, kerugiannya adalah tidak semua orang mengklik iklan yang telah kamu pasang di internet. Selain itu, mungkin pula pesannya tidak mencapai audiens yang ditargetkan.
Jenis berikutnya adalah varian iklan yang cukup lebih dulu hadir daripada jenis online, yakni iklan televisi. Dilihat dari efektifitasnya, jenis iklan ini memiliki presisi yang cukup tepat menjangkau target pelanggan. Dari sisi harga, jenis iklan ini termasuk dihargai cukup mahal.
Jenis lain yang lebih konvensional adalah iklan cetak. Dari harga, jenis ini memang relatif lebih murah, namun melihat perkembangan jaman yang sudah mulai meninggalkan penggunaan berbagai media cetak, maka kini jenis iklan cetak sudah tak sepopuler dulu. Kini, jenis ini masih digunakan oleh bisnis-bisnis lokal untuk mempromosikan usahanya di wilayah tertentu.
Jenis selanjutnya adalah iklan outdoor atau ikelan yang menjangkau konsumen saat berada di luar ruangan. Salah satu yang umum ditemui adalah billboard, yakni iklan dalam bentuk yang cukup besar dan biasanya terpampang di sudut-sudut jalan tertentu.
Jenis yang cukup unik ini biasa dikenal dengan product placement, yaitu kegiatan mempromosikan produk atau layanan secara diam-diam lewat film, sinetron, web series, dan berbagai konten lainnya.
Dengan kata lain, jenis iklan ini juga dapat disebut sebagai iklan terselubung. Meski kadang cukup mengganggu konten yang disampaikan, namun hingga kini penggunaan product placement masih dinilai efektif untuk mencapai demografis yang diinginkan pengiklan.