Jakarta, FORTUNE – Organisasi ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) optimistis ASEAN bisa jadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia pada 2045.
Ketua ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid, mengungkapkan proses menuju target jadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia akan ditopang dalam peta jalan (roadmap) dengan inovasi menuju inklusivitas yang lebih besar. “ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, dan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada tahun 2025,” ujarnya dikutip antaranews, Rabu (10/5).
Peta jalan tersebut, kata Arsjad, akan mengedepankan penguatan sentralitas kawasan, pemanfaatan solusi inovatif, dan memberikan advokasi inklusivitas bagi peningkatan ketahanan wilayah. Selain itu, ASEAN-BAC juga akan konsisten memberik masukan strategis dan umpan balik sektor swasta kepada para pemimpin negara-negara ASEAN.
Menurut Arsjad, upaya ini bisa mendorong integrasi ekonomi regional yang lebih kuat serta mempromosikan legasi proyek-proyek dengan dampak langsung dan berkelanjutan. Dengan demikian, kawasan Asia Tenggara bisa menghadapi dan beradaptasi dengan berbagai tantangan serta perubahan global yang kerap terjadi.
Lima isu, delapan proyek
Terdapat lima isu utama yang jadi acuan rekomendasi dari ASEAN-BAC bagi para pemimpin ASEAN, seperti transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, dan fasilitas perdagangan serta investasi.
Kelima isu ini pun dituangkan ke dalam delapan legacy project yang bisa diimplementasikan dalam berbagai pembahasan bersama para pemimpin ASEAN.
Kedelapan legacy project ini adalah ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Entrepneur, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop for Agricultural Product, dan ASEAN Business Entity.
“Delapan legacy project inilah yang mampu menjadi pendorong ASEAN untuk mencapai visi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi,” kata Arsjad.
Pasar tunggal
Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega, menambahkan pihaknya terus berupaya memajukan agenda pasar tunggal melalui komitmen besar di sektor perdagangan. “Melalui suatu penyelesaian efektif hambatan non-tarif, integrasi lebih mendalam di bidang perdgangan jasa, serta melalui pergerakan investasi pekerja terampil, pelaku usaha, dan modal secara lebih lancar,” ujarnya.
ASEAN-BAC berperan sebagai penghubung antara sektor bisnis dan pemerintah di seluruh ASEAN dalam bentuk saran atau rekomendasi. Organisasi ini akan memperkuat hubungan bisnis antara negara ASEAN dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan, tanpa meninggalkan satupun negara anggota ASEAN. No one left behind.
Kolaborasi demi potensi
Pada pertemuan ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN-BAC, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah dapat membawa ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
ASEAN memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. “Potensi ekonomi kawasan kita sangat besar, ekonomi yang tumbuh di atas rerata dunia, bonus demografi, kemudian middle class yang terus meningkat 65 persen pada tahun 2030,” katanya seperti dikutip dari laman Setkab, Kamis (11/5).
Menurut Presiden, kolaborasi, kerja sama, dan sinergi yang terjalin antara pemerintah dan dunia usaha telah membawa ASEAN untuk mampu menghadapi pandemi Covid-19. Dengan demikian, hal ini akan diperlukan untuk menghadapi tantangan, risiko geopolitik yang masih besar, serta berjatuhannya lembaga keuangan di Amerika Serikat dan Eropa.