B40 Semakin Siap, Uji Cold Startability Sukses Dilaksanakan

Mesin dengan B40 bisa nyala dalam 1 detik pada suhu rendah.

B40 Semakin Siap, Uji Cold Startability Sukses Dilaksanakan
Uji Cold Startability pada kendaraan dengan bahan bakar B40. (dok. Kementerian ESDM)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sukses menguji kelayakan B40 sebagai bahan bakar kendaraan untuk dinyalakan dalam temperatur rendah atau biasa disebut uji Cold Startability.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, mengatakan pengujian ini berhasil dilakukan di perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah, pada ketinggian 1.400 Mdpl.

"Untuk hasilnya sebagai standar menghidupkan mesin paling lama 5 detik, dan catatan saya tadi paling cepat kira-kira 1 detik. Ini Bukti otentik kalau B40 siap digunakan di mesin,” ujarnya dikutip dari laman Kementerian ESDM, Rabu (26/10).

Dadan menyampaikan bahwa dalam pengujian suhu rendah ini, B40 yang terdiri dari campuran 40 persen Biodiesel (B100) dan 60 persen Solar Murni (B0), diuji bersama formula lain, yakni B30D10 yang terdiri dari campuran 30 persen Biodiesel, 10 persen Diesel Nabati/HVO (D100), dan 60 persen Solar Murni.

Pengujian lainnya

Uji Cold Startability pada kendaraan dengan bahan bakar B40. (dok. Kementerian ESDM)

Selain uji Cold Startability, pengujian lain pun dilakukan pada kesempatan tersebut. Salah satunya, melakukan pengujian kualitas mutu bahan bakar dan pelumas yang bertujuan untuk memastikan kualitas mutu bahan bakar sebelum dan sesudah dicampur sampai masuk ke dalam mesin, sesuai dengan kualitas mutu yang dipersyaratkan.

Sebelumnya, tim teknis uji jalan B40 pada kendaraan bermesin diesel juga telah menyelesaikan beberapa pengujian, antara lain analisis konsumsi bahan bakar, uji kualitas mutu bahan bakar dan pelumas, uji kinerja mesin, uji stabilitas penyimpanan bahan bakar dan uji startability.

Berikutnya, tes B40 akan berlanjut ke uji jalan kendaraan berkapasitas di bawah 3,5 ton dengan target jarak harian 650 km/hari. Kemudian, uji kendaraan berkapasitas di atas 3,5 ton dengan target jarak harian 550 km.

Produksi dalam negeri

ilustrasi kelapa sawit (dok.thestar.com)

Dadan mengatakan bahwa dalam pengujian yang dilakukan, B0 serta D100 disediakan oleh PT Pertamina (Persero), sedangkan B100 berspesifikasi khusus disediakan oleh Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi).

"Kami memilih (formula) bahan bakar ini yang asalnya dari dalam negeri dan diproduksi dari kami (Indonesia). Untuk yang basisnya B40 diproduksi oleh Aprobi Biodieselnya, dan untuk tadi yang campuran 10 persen (Diesel Nabati/HVO) oleh Pertamina, dan sekarang ekspor malah. Dua-duanya akan kita manfaatkan," kata Dadan.

Related Topics

B40Cold Startability

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil