Jakarta, FORTUNE – Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan bahwa sektor perumahan jadi yang paling diminati oleh para investor IKN. Sejumlah proyek pembangunan properti mulai berjalan.
Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Wijaya mengatakan, dari 300 Letter of Intent (LoI) yang masuk, terdapat 130 LoI yang yang merujuk pada sektor perumahan, dengan estimasi investasi mencapai US$666-1.089 juta atau sekitar Rp10,32-16,88 miliar (kurs 15.496,43 per US$).
“Sektor perumahan masih menjadi sektor yang banyak peminat di IKN Nusantara,” katanya kepada media, Selasa (14/11).
Pemerintahterus membuka peluang investasi di sektor perumahan, mengingat kebutuhan rumah yang sangat besar, terutama bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN), aparat keamanan dan pertahanan, serta masyarakat umum yang akan mengawali perpindahan pusat pemerintahan ke IKN. Pada tahap awal, kebutuhan perumahan diperkirakan sekitar 16.000 unit.
Penyebaran investasi
Achmad mengatakan, 130 LoI di sektor perumahan sebenarnya cukup terpaut jauh dengan LoI terbanyak berikutnya yang merupakan sektor komersial dengan 71 LoI.
Oleh karena itu, pemerintah saat ini tidak hanya terfokus pada target banyaknya jumlah LoI yang masuk, tapi juga mendorong penyebaran minat investasi di sektor lain, seperti pendidikan, transportasi, telekomunikasi, hingga pembangkit energi.
“Kalau LoI kita tak targetkan jumlah, lebih ke variasi. Kita cari di 300 itu yang 'oh ini kayaknya di bidang ini bagus kalau duluan. Itu yang kita kejar. Kalian butuh apa lagi supaya kalian betul-betul implement your intent (LoI),” ujar Achmad.
Menurut Achmad, Presiden Jokowi menginginkan agar ground breaking selanjutnya bisa lebih variatif, seperti untuk kawasan olahraga berkuda atau konservasi Orangutan. “Sehingga betul-betul ekosistem kota itu lengkap. Ada macam-macam, sehingga ke sana (IKN) itu enggak 'apaan nih cuma ada gedung pemerintah’,” katanya.
Prospektif
Sementara itu, Direktur Kenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto, mengungkapkan bahwa peluang di sekotor perumahan IKN memang sangat prospektif. “Karena pusat pemerintahan pindah ke sana diikuti dengan para ASN dan petugas hankam serta masyarakat umum,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (13/11).
Pada tahap awal, pemerintah akan membangun sebanyak 2.500 unit tempat tinggal yang dibangun melalui skema APBN dan sekitar 3.000 unit yang dibangun dengan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Selain itu, Pemerintah juga memberikan insentif fiskal dan non-fiskal kepada investor di IKN sesuai dengan ketentuan PP 12/2023, meliputi insentif perpajakan, fasilitas pajak khusus dan penerimaan khusus, fasilitasi penyediaan lahan, dan fasilitasi sarana prasarana. “Tentunya harus tetap memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian lingkungan yang ada. Hal itu sesuai dengan konsep pembangunan IKN, yakni smart and green,” katanya.