BCGPT: Perjanjian Hukum Jadi Langkah Terbaik Atasi Polusi Plastik

Hukum lebih optimal daripada sekedar langkah sukarela.

BCGPT: Perjanjian Hukum Jadi Langkah Terbaik Atasi Polusi Plastik
Ilustrasi sampah plastik/Pixabay
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Para pelaku usaha global di Indonesia, yang tergabung dalam Business Coalition for A Global Plastic Treaty (BCGPT), mengungkapkan perjanjian yang mengikat secara Hukum dan mencakup siklus hidup produk plastik merupakan peluang terbaik untuk mengatasi krisis Polusi Plastik di dunia.

Director of Sustainability and Corporate Affairs Unilever Indonesia, Nurdiana Darus, mengatakan bahwa perjanjian mengikat, seperti yang dilakukan melalui Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) bisa lebih optimal daripada sekedar upaya sukarela.

“Perjanjian tersebut penting untuk mengatur sejumlah restriksi, tercapainya tingkat produksi plastik yang berkelanjutan, serta perluasan tanggung jawab produsen atau Extended Producer Responsibility (EPR),” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (22/11).

Salah satu instrumen internasional yang mengikat (ILBI) itu adalah Perjanjian Plastik Global, yang diharapkan menjadi payung perlindungan bagi tumbuhnya ekonomi hijau di berbagai tempat.

ILBI dirancang untuk memastikan tercapainya transisi yang inklusif dan berkeadilan untuk memitigasi risiko yang terjadi selama proses transisi, khususnya dampak terhadap UMKM dan pekerja sektor informal pengelolaan sampah.

Direktur Public Affairs, Communication and Sustainability Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia), Lucia Karina, mengatakan bahwa permasalahan sampah plastik di Indonesia harus dilakukan secara komprehensif dari hulu ke hilir oleh berbagai pihak terkait.

“Butuh pendekatan holistik dan kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sepanjang rantai nilai plastik, termasuk pelaku usaha, pemerintah, akademisi, pemuka agama, pemuka masyarakat, media, dan masyarakat, atau dikenal dengan konsep kolaborasi Nona Helix,” kata Lucia.

Di negara berkembang, kerangka kerja sama perlu inklusif dan adaptif terhadap konteks dan budaya lokal, dengan pelibatan aktif sektor informal.

“Pendekatan semacam ini telah menunjukkan hasil positif dalam memperluas pengumpulan sampah dan meningkatkan taraf hidup,” katanya.

Urgensi

Ilustrasi limbah plastik/pixabay

Penyebaran polusi plastik memerlukan langkah yang mendesak. United Nations Environment Programme (UNEP) memperkirakan setiap hari volume sampah plastik setara 2.000 truk sampah dibuang ke ekosistem perairan, bahkan setiap tahunnya 19-23 juta ton sampah plastik ‘bocor’ mencemari danau, sungai, dan laut.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023 mencatat 76,6 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di mana 54,4 persen di antara TPA tersebut masih merupakan TPA terbuka.

Selain itu, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2023 menunjukkan penggunaan plastik di Indonesia meningkat dari 16,74 persen di 2019 menjadi 19,59 persen pada 2023.

BAPPENAS bahkan memperkirakan seluruh TPA di Indonesia tidak akan bisa memenuhi daya dukungnya di tahun 2028 atau bisa lebih cepat. Hal ini diperparah dengan hasil penghitungan Tim Koordinasi Penanggulangan Sampah Laut (TKNPSL) 2020 yang menyebut sampah plastik yang sampai ke lautan mencapai 0,615 juta ton per tahun.

Pemerintah sendiri menargetkan mengurangi sampah laut hingga 30 persen di tahun 2025, dan mengurangi sampah plastik laut hingga 70 persen di tahun 2025, melalui tindakan Reduce-Reuse-Recycle (3R). Sayangnya, data TKNPSL menunjukkan pengurangan kebocoran sampah plastik ke laut baru mencapai 41,68 persen di akhir tahun 2023, dari 651.675 ton (2018) menjadi 359.061 ton (2023).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil