Jakarta, FORTUNE – Universitas Indonesia (UI) kini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kemampuan menghasilkan listrik 234 kWh. Inisiatif tersebut adalah bagian dari program Waste to Energy CSR Project yang dikembangkan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI bekerja sama dengan PT Paiton Energy.
Ari Kuncoro, Rektor UI, mengatakan PLTSa merupakan sebuah solusi dalam menghadapi krisis lingkungan hidup yang tengah terjadi di seluruh dunia.
"Sebagai institusi pendidikan tinggi, UI memiliki fungsi vital untuk memproduksi pengetahuan dan juga inovasi teknologi terapan yang memiliki orientasi pada keseimbangan sosial dan ekologi,” ujar Ari, pada acara peresmian PLTSa di UI, Depok, seperti dikutip Antara (1/12).
Tantangan besar bagi dunia dan Indonesia
Presiden Direktur PT Paiton Energy, Koichiro Miyazaki, mengatakan penanganan sampah adalah tantangan besar bagi dunia, juga Indonesia. “Yang dapat dilakukan adalah membuat pembangkit listrik tenaga sampah, melalui program CSR kami, Waste to Energy CSR Project,” katanya.
Selain itu, menurut Miyazaki, PLTSa yang dimiliki UI akan sangat bermanfaat untuk memperdalam pengetahuan dalam mengoperasikan pembangkit energi yang bersumber pada sampah. Hal ini juga dapat menjadi dasar untuk meningkatkan kelayakan komersial, sebelum akhirnya dapat dijual secara masif.
Paiton sumbangkan 8 unit mesin Biodigester
Paiton Energy ikut menyumbangkan 8 unit mesin biodigester yang dapat difungsikan sebagai PLTSa. Mesin ini dapat menghasilkan listrik 234 kWh dengan memanfaatkan limbah sampah organik dan kotoran hewan, maksimal 2 ton per hari.
Selain menghasilkan listrik, biodigester mampu menghasilkan pupuk padat dan cair untuk pertanian, sehingga berpotensi untuk terus dikembangkan di masa depan. Sementara, PLTSa ini akan digunakan di laboratorium Parangtopo UI sebagai solusi pengelolaan sampah UI secara berkelanjutan.
Waste to Energy CSR Project
Program Waste to Energy CSR Project berfokus pada pemanfaatan sampah dan limbah organik. Hal ini dapat mendukung UI dalam upayanya mewujudkan kampus ramah lingkungan yang memiliki sumber energi listrik mandiri.
“Untuk pemanfaatan biodigester yang akan diisi dengan daun-daun, kotoran hewan, sisa kotoran belatung, sehingga dapat menghasilkan biogas yang akan langsung kami manfaatkan untuk menggerakkan mesin pembangkit listrik,” ujar Agung Waluyo, Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI), dikutip Antara.
.