Uji Laboratorium Temukan Senyawa Ganja Cegah Infeksi Virus Covid-19

Zat CBD berfungsi sebagai anti peradangan dan anti inflamasi

Uji Laboratorium Temukan Senyawa Ganja Cegah Infeksi Virus Covid-19
Ilustrasi tanaman Cannabis. (Pixabay/NickyPe)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sebuah penelitian laboratorium yang diterbitkan dalam Journal of Nature Products, mengungkapkan, senyawa ganja bisa mencegah virus penyebab Covid-19 menginfeksi atau menembus sel manusia.

Melansir Fortune (12/1), dua senyawa yang biasa ditemukan dalam tanaman ganja (hemp)–yang disebut asam cannabigerolic (CBGA), dan asam cannabidiolic (CBDA)–diidentifikasi berpotensi memerangi virus Corona.

“Senyawa ini dapat dikonsumsi secara oral dan memiliki sejarah panjang penggunaan yang aman pada manusia,” kata Richard van Breemen, peneliti di Pusat Inovasi Global Hemp Oregon State. “Mereka memiliki potensi untuk mencegah serta mengobati infeksi oleh SARS-CoV-2,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Pengujian efek senyawa pada varian alfa dan beta Covid

Para peneliti menguji efek senyawa terhadap varian alfa dan beta virus di laboratorium. Studi ini tidak melibatkan pemberian suplemen kepada orang-orang atau membandingkan tingkat infeksi pada mereka yang menggunakan senyawa tersebut dengan mereka yang tidak.

Para peneliti menyebutkan bahwa Hemp adalah sumber serat, makanan dan pakan ternak, dan ekstraknya biasa ditambahkan ke kosmetik, lotion tubuh, suplemen makanan, maupun makanan. Jadi, pemanfaatannya sebagai alternatif pengobatan Covid-19 dapat dikategorikan aman.

Penelitian sempat dilakukan di Indonesia

Peneliti dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Prof. Musri Musman, menyebutkan kandungan Cannabidiol (CBD) dalam ganja yang sudah diekstrak menjadi minyak, berpotensi  menangkal virus Corona yang menyebar di dalam tubuh manusia.

Menurtnya, sistem virus corona masuk ke tubuh manusia lewat saluran paru-paru, sehingga menimbulkan pneumonia (radang paru). Dalam kasus ini, CBD akan berfungsi sebagai anti peradangan dan anti inflamasi.

“CBD yang dicoba, ternyata mampu menghentikan pengeluaran anti bodi yang berlebihan dari sistem imun. Ini sama dengan kasus Corona,” ujar Musri di laman resmi Unsyiah, pada 2020. “Saya berkesimpulan CBD pada penyakit-penyakit itu bisa melakukan anti inflamasi. Kenapa tidak pada kasus virus Corona.”

Musri menjelaskan, yang menjadi masalah dalam tanaman ganja adalah kandungan Tetrahydrocannabinol (THC), bukan CBD. “Yang penting CBD yang perlu kita ekstrak, menurut pengetahuan, itu akan membuktikan prediksi tadi. Itu akan berprotensi untuk menangkal Covid-19 dari kajian ilmiah ini,” ucapnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina