Jakarta, FORTUNE – Sebuah penelitian laboratorium yang diterbitkan dalam Journal of Nature Products, mengungkapkan, senyawa ganja bisa mencegah virus penyebab Covid-19 menginfeksi atau menembus sel manusia.
Melansir Fortune (12/1), dua senyawa yang biasa ditemukan dalam tanaman ganja (hemp)–yang disebut asam cannabigerolic (CBGA), dan asam cannabidiolic (CBDA)–diidentifikasi berpotensi memerangi virus Corona.
“Senyawa ini dapat dikonsumsi secara oral dan memiliki sejarah panjang penggunaan yang aman pada manusia,” kata Richard van Breemen, peneliti di Pusat Inovasi Global Hemp Oregon State. “Mereka memiliki potensi untuk mencegah serta mengobati infeksi oleh SARS-CoV-2,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pengujian efek senyawa pada varian alfa dan beta Covid
Para peneliti menguji efek senyawa terhadap varian alfa dan beta virus di laboratorium. Studi ini tidak melibatkan pemberian suplemen kepada orang-orang atau membandingkan tingkat infeksi pada mereka yang menggunakan senyawa tersebut dengan mereka yang tidak.
Para peneliti menyebutkan bahwa Hemp adalah sumber serat, makanan dan pakan ternak, dan ekstraknya biasa ditambahkan ke kosmetik, lotion tubuh, suplemen makanan, maupun makanan. Jadi, pemanfaatannya sebagai alternatif pengobatan Covid-19 dapat dikategorikan aman.
Penelitian sempat dilakukan di Indonesia
Peneliti dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Prof. Musri Musman, menyebutkan kandungan Cannabidiol (CBD) dalam ganja yang sudah diekstrak menjadi minyak, berpotensi menangkal virus Corona yang menyebar di dalam tubuh manusia.
Menurtnya, sistem virus corona masuk ke tubuh manusia lewat saluran paru-paru, sehingga menimbulkan pneumonia (radang paru). Dalam kasus ini, CBD akan berfungsi sebagai anti peradangan dan anti inflamasi.
“CBD yang dicoba, ternyata mampu menghentikan pengeluaran anti bodi yang berlebihan dari sistem imun. Ini sama dengan kasus Corona,” ujar Musri di laman resmi Unsyiah, pada 2020. “Saya berkesimpulan CBD pada penyakit-penyakit itu bisa melakukan anti inflamasi. Kenapa tidak pada kasus virus Corona.”
Musri menjelaskan, yang menjadi masalah dalam tanaman ganja adalah kandungan Tetrahydrocannabinol (THC), bukan CBD. “Yang penting CBD yang perlu kita ekstrak, menurut pengetahuan, itu akan membuktikan prediksi tadi. Itu akan berprotensi untuk menangkal Covid-19 dari kajian ilmiah ini,” ucapnya.