Eksplorasi Panas Bumi Jadi Tantangan Berisiko Pengembangan PLTP

Pemerintah memilih PGE sebagai motor pengembang PLTP.

Eksplorasi Panas Bumi Jadi Tantangan Berisiko Pengembangan PLTP
PLTP Unit I Dieng-Patuha. Dok. Geo Dipa Energi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Eksplorasi panas bumi masih menjadi tahapan yang paling berisiko tinggi dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Tingkat keberhasilan eksplorasi panas bumi ddisebut hanya sekitar 50 persen.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, pemerintah berupaya mempercepat pengembangan PLTP lewat program government drilling untuk beberapa wilayah yang berpotensi di Indonesia. “Belum lagi tantangan lain seperti isu sosial dan perizinan. Pada beberapa lokasi proyek PLTP terdapat resistensi masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/8).

Tantangan lain yang ada pada perkembangan PLTP adalah keberadaan area prospek panas bumi yang berada di kawasan hutan konservasi, efisiensi biaya PLTP, serta cadangan panas bumi yang belum sesuai perencanaan dan keterbatasan permintaan listrik domestik.

PLTP adalah prioritas mencapai NZE

Ilustrasi ekosistem EBT. (Pixabay/Akitada31)

Dadan menyampaikan bahwa PLTP jadi salah satu prioritas pemerintah dalam mencapai nol emisi karbon (Net Zero Emission/NZE), menggantikan penggunaan energi fosil. “PLTP merupakan energi terbarukan yang rendah emisi, tidak terpengaruh cuaca, serta lebih stabil terhadap pengaruh fluktuasi harga bahan bakar fosil,” katanya.

Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 mengarahkan target pengembangan PLTP hingga 3.355 MegaWatt (MW). “Dengan 672 MW, kapasitas yang dioperasikan sendiri oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) secara tidak langsung telah berkontribusi pada pencapaian NZE yang dicanangkan pemerintah,” ucapnya.

PGE siap ambil bagian

Pertamina Geothermal Energy. (dok.PGE)

Direktur Utama PGE, Achmad Yuniarto, menambahkan bahwa pihaknya siap ambil bagian dalam pengembangan PLTP. “Pengembangan panas bumi ke depan tentunya kami sesuaikan dengan aspirasi pemegang saham, serta rencana umum energi nasional (RUEN) dan RUPTL,” katanya.

Yuniarto mengatakan, sebenarnya PLTP butuh lahan yang relatif kecil dibandingkan jenis EBT lainnya. Meski demikian, pengembangan ini masih mengalami tantangan berupa pembukaan lahan dan pemakaian air untuk kegiatan pengeboran eksplorasi panas bumi.

Untuk itu,percepatan pengembangan panas bumi ini dapat dilakukan lebih cepat melalui kolaborasi dan sinergitas yang harmonis dari semua pemangku kepentingan. “Kolaborasi yang baik dari semua pemangku kepentingan tersebut akan dapat mempercepat pemanfaatan potensi panas bumi yang ada di Indonesia,” tuturnya.

Related Topics

Panas BumiPLTP

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024