Jakarta, FORTUNE – Pendiri Tesla, Elon Musk, resmi meluncurkan layanan internetnya, Starlink, di puskesmas Bali. Peluncurkan internet ini diharapan mampu mendukung sektor kesehatan Indonesia, yang masih menggunakan jaringan internet dengan bandwith yang kecil.
“Saya sangat senang bisa membawa konektivitas ke tempat yang belum memiliki koneksi internet yang memadai. Hal ini akan menolong kehidupan, untuk mempromosikan layanan klinik medis. Saya kira ini akan menjadi sebuah transformasi untuk pendidikan juga,” ujar Musk dalam peluncuran Starlink di Bali, Minggu (20/5).
Musk mengatakan, internet akan memudahkan masyarakat untuk bisa mempelajari berbagai hal. Sementara, bagi para pengusaha, akses internet akan membawa produk dan layanan mereka ke tingkat dunia. “Kalau Anda menggunakan layanan yang bagus, Anda juga dapat melakukan banyak pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote,” katanya.
Seperti diketahui, Starlink merupakan salah satu unit bisnis dari Elon Musk yang menyediakan jaringan internet melalui satelit yang mengorbit rendah di luar angkasa. Lewat satelit ini, jaringan elektromagnetik dalam frekuensi gelombang radio dan mikro akan disalurkan ke banyak stasiun penerima di bumi.
Starlink diklaim memiliki beberapa kelebihan, seperti waktu perpindahan data yang lebih cepat dengan kecepatan transmisi mencapai 222 Mbps di hilir dan 24 Mbps untuk hulunya, kemudahan pemasangan, dan keterjangkauan di berbagai daerah terpencil.
Namun, kecanggihan ini tak lepas dari sejumlah kekurangan, seperti letak terminal yang wajib minim halangan, biaya langganan yang mahal hingga Rp750.000 per bulan, dan lebih cocok di daerah terpencil.
Investasi lanjutan
Musk juga mengungkapkan ketertarikannya untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, meski ia belum memperinci jenis investasinya. “Saya kira akan sangat mungkin menginvestasikan perusahaan saya di Indonesia pada masa depan,” ujar bos media sosial X ini. “Saya ingin memberikan pengumuman lebih lanjut di kesempatan lain.”
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi, termasuk jumlah populasi yang besar dan akan terus berkembang. Jumlah angkatan kerja yang besar akan sangat dibutuhkan bagi pengembangan bisnis di masa depan.
Daerah terpencil
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa Starlink dibutuhkan terutama di berbagai daerah terpencil di Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kelautan.
“Melalui ketersediaan akses internet yang merata di seluruh provinsi, maka digitalisasi dalam pemerataan layanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia bisa terus meningkat. Dan yang paling penting, masyarakat yang tinggal di daerah terpencil bisa menikmati akses informasi dan jaringan internet cepat, sama seperti halnya mereka yang tinggal di wilayah perkotaan,” kata Menko Marves dalam unggahan di akun media sosial Instagramnya.