Jakarta, FORTUNE – Kasus Covid-19 terus menunjukkan tren peningkatan dalam seminggu terakhir. Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono pun meminta pemerintah semakin meningkatkan pengawasan dan penelusuran (surveillance) kasus di seluruh wilayah Indonesia.
“Menurut saya, menyentuh 1.200 (kasus terkonfirmasi) itu belum aktif sekali (surveillance-nya). Jangan-jangan (penambahan) kasus di Indonesia sebenarnya sudah 5.000-an atau 6.000-an, jadi sudah mulai mengkhawatirkan,” kata Miko kepada Fortune Indonesia, Selasa (21/6).
Pemerintah juga perlu memperhatikan wilayah-wilayah yang mengalami kenaikan cukup signifikan, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, maupun Jawa Tengah, termasuk Kabupaten/Kota yang ada di dalamnya.
“Bagi masyarakat, mulai digaungkan lagi kewaspadaan dini saat mau melakukan berbagai kegiatan,” katanya.
Mengkhawatirkan tapi belum membahayakan
Meski demikian, Miko menilai situasi masih terkendali meskipun angka perkembangan kasus Covid-19 tengah mengalami tren kenaikan.
“Dengan 65.000 saja, hunian rumah sakit sedikit. Jadi, menurut saya, mungkin mengkhawatirkan, tapi tidak membahayakan,” ucapnya.
Pemerintah perlu menetapkan titik krusial untuk subvarian baru BA.4 dan BA.5 di semua pelosok daerah. Saat angka kasus mencapai titik krusial tersebut, maka pemerintah bisa langsung meningkatkan pembatasan aktivitas masyarakat. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan oleh pemerintah dengan mangacu pada kriteria organisasi kesehatan dunia (WHO).
Update kasus Covid-19 harian
Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada 21 Juni 2022, penambahan harian kasus terkonfirmasi tercatat mencapai 1.678, sehingga kini total keseluruhan kasus terkonfirmasi adalah 6.070.933.
Sementara itu, secara harian, kasus aktif mencapai 10.095, dengan penambahan harian sebanyak 996 kasus. Sedangkan, angka kesembuhan bertambah 677 kasus dan kini mencapai 5.904.138.
Terkait vaksin, jumlah warga yang telah menerima vaksin Covid-19 dosis penguat atau booster mencapai 49.135.677 orang. Ini berarti, suntikan vaksin booster baru diberikan kepada sekitar 23,59 persen dari total target vaksinasi Covid-19, yakni 208.265.720.
Sementara itu, jumlah penduduk yang sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap (dua kali vaksin) sudah mencapai 168.511.560 atau sekitar 80,91 persen dari total target yang ingin dicapai. Kemudian, untuk dosis pertama sudah memenuhi 96,60 persen target dan mencapai 201.187.495 jiwa.