Gencarkan Ekonomi Biru, KKP Luncurkan Infrastruktur Teknologi Maritim

Mengacu pada lima program prioritas ekonomi biru.

Gencarkan Ekonomi Biru, KKP Luncurkan Infrastruktur Teknologi Maritim
Peluncuruan Integrated Maritime Intelligent Platform di KKP. Rabu (28/9). (dok.KKP)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Terus menggencarkan ekonomi biru, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Integrated Maritime Intelligent Platform, sebuah infrastruktur teknologi terintegrasi untuk menjaga kesehatan laut dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan bahwa platform ini bisa menampung seluruh data dan informasi KKP, sekaligus menjadi pusat komando untuk merespon kejadian ataupun sebagai alat pengambilan kebijakan serta keputusan.

“Penyiapan teknologi ini fokus pada pengintegrasian seluruh sistem informasi yang ada di KKP, infrastruktur, data satelit dan penyiapan SDM, serta sistem pengawasan. Ke depannya, platform ini juga akan mendukung pengawasan aktivitas pemanfaan ruang laut, yang juga menjadi baseline saya dalam membuat berbagai macam kebijakan,” kata Menteri Trenggono seperti dikutip di laman KKP, Kamis (29/9).

Sementara itu, kata Trenggono, untuk mengawasi berbagai aktivitas perikanan di wilayah perairan Indonesia serta memastikan penangkapan ikan dilakukan dengan terukur, KKP juga telah mengembangkan Command Center.

Mengacu pada lima program ekonomi biru

Pedagang menjual ikan segar di Pasar Manonda di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (28/4). (ANTARAFOTO/Mohamad Hamzah)

Menurut Trenggono, pengimplementasian Integrated Maritime Intelligent Platform akan mengacu pada lima program prioritas yang jadi acuan penerapan peta jalan ekonomi biru. “Untuk memastikan laut tetap sehat dan populasi biota perikanan terjaga dengan baik (serta) untuk menjaga keseimbangan alam laut demi kelangsungan hidup generasi berikutnya,” ujarnya.

Adapun lima program ekonomi biru KKP yaitu, pertama perluasan kawasan konservasi dengan target 30 persen dari total wilayah perairan Indonesia. Kedua, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota untuk menjaga populasi ikan. Ketiga, melakukan pengembangan budidaya ramah lingkungan di kawasan laut, pesisir, dan darat.

Selain itu, program keempat adalah penataan pemanfaatan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil untuk melindungi sumber daya di dalamnya dari kerusakan akibat kegiatan ekonomi. Kelima, program pengelolaan sampah laut.

Tiga fitur utama

Pixabay

Teknologi canggih milik KKP ini memiliki tiga fitur utama, yakni fitur Monitoring untuk memantau sebaran dan pergerakan kapal perikanan di seluruh perairan Indonesia dengan berbasis VMS (Vessel Monitoring System) dan AIS (Automatic Identification System); fitur Dashboard yang menyajikan informasi indikator utama sektor kelautan dan perikanan Indonesia; dan fitur Alert untuk mendeteksi setiap dugaan pelanggaran dan memberikan peringatan cepat kepada Command Center.

Selain itu, Integrated Maritime Intelligent Platform juga menyediakan informasi spasial untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat, mulai dari sebaran dan luasan wilayah konservasi, sebaran tambak, sebaran dan luasan mangrove dan terumbu karang, sebaran alur kabel dan pipa bawah laut, sebaran siswa didik Pendidikan Vokasi KP, sebaran Penyuluh Kelautan, sebaran Unit Pengolahan Ikan, data Pelabuhan Perikanan, dan data penunjang lainnya.

Dengan demikian, kata Trenggono, KKP bisa membuat kebijakan pengelolaan perikanan yang efisien dan lestari. “Ini akan memberikan keuntungan ekonomi pelaku usaha akan meningkatkan penerimaan negara, serta mendorong kesejahteraan dan kehidupan sosial masyarakat nelayan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Pengaruh besar

Menteri Kelautan dan Perikanan, Menhan, dan Menko Marves, dalam peluncuran Integrated Maritime Intelligent Platform. (dok. KKP)

Sementara itu, dalam acara yang sama, Mentero Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meyakini bahwa teknologi ini akan memberi pengaruh besar pada keberlanjutan ekosistem kelautan, pemberantasan illegal fishing, kedaulatan negara, hingga meningkatkanya pendapatan negara melalui penerimaan negara bukan pajak sektor kelautan dan perikanan.

“Tinggal kita sekarang eksekusinya, kemudian apa yang dipunya Pak Trenggono di sini bisa dikoordinasikan, di integrasikan dengan Bakamla dan Kemenhan. Kita bisa buat efisiensi. Kita harus betul-betul buat ini terintegrasi,” kata Luhut sambil mengapresiasi langkah KKP.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi