Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) kembali menjalin kerja sama penerapan sistem transportasi cerdas di beberapa koridor kota-kota besar di Indonesia.
Mengutip laman resmi Kemenhub, Selasa (22/3), kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama implementasi hibah pada proyek percontohan Pembangunan Sistem Transportasi Cerdas (ITS) dan pengembangan terminal bus serta sistem manajemen informasi bus atau Bus Information Management System (BIMS) for Jakarta.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, juga menyambut baik minat dari sejumlah perusahaan swasta Korsel untuk berpartisipasi pada sejumlah proyek infrastruktur transportasi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU/Public Private Partnership).
Budi Karya menyampaikan, salah satu minat datang dari KEXIM Bank yang menghibahkan bantuan studi kelayakan pada proyek pembangunan LRT di Bali.
“Kami telah berkoordinasi dengan Bappenas yang tengah melakukan kajiannya terlebih dahulu. Semoga bisa diselesaikan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Kehadiran ITS akan bantu persoalan transportasi di Indonesia
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi, mengatakan kehadiran ITS di Indonesia akan membantu memecahkan persoalan transportasi darat maupun lalu lintas di Indonesia.
Kerja sama ini sejalan dengan penerapan manajemen lalu lintas berbasis ITS pada 2022, yang nantinya juga terintegrasi dengan komitmen Buy The Service untuk angkutan massal perkotaan.
“ITS memang sangat penting, di mana beberapa kota di Indonesia (masih) mengalami kemacetan,” ucapnya.
Menhub ajak maskapai Korsel terbang kembali ke Bali
Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya juga mengajak maskapai Korsel kembali membuka kembali penerbangan ke Bali. Hal ini menyusul berbagai kebijakan pelonggaran pembatasan bagi para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang tengah diberlakukan secara bertahap oleh pemerintah Indonesia.
“Saya ingin menginformasikan bahwa Bali telah dibuka kembali untuk wisatawan asing, oleh karena itu saya mendorong masakapai Korsel untuk dapat melakukan penerbangan kembali ke Denpasar, Bali,” ujarnya.
Kerja sama transportasi Indonesia-Korsel
Hingga saat ini, Indonesia dan Korsel sudah melakukan sejumlah kerja sama di sektor transportasi, antara lain, kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia transportasi melalui beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang Strata 2 di Korsel; kerja sama pengembangan LRT Jakarta; serta kerja sama pembangunan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) atau Development and Improvement of Aids to Navigation (AtoN).
Menurut Menhub, pemerintah Korsel berkeinginan mendukung investasi pembangunan IKN di Kalimantan Timur, melalui pembangunan sistem transportasi cerdas dan ramah lingkungan.
Wakil Menteri Agraria, Infrastruktur dan Transportasi Korsel, Yun Seong-won, menyatakan senang bisa bekerja sama dengan Indonesia dalam sektor transportasi dan pendidikan.
Ia berharap, kerja sama ini menguntungkan kedua negara dan meningkatkan kemampuan kedua negara untuk lebih berkembang.