Jakarta, FORTUNE – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Indonesia berinvestasi US$5 juta untuk pengembangan vaksin yang dipimpin oleh Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Langkah ini sejalan dengan semangat semangat Indonesia untuk menciptakan arsitektur kesehatan global serta dukungan pembiayaan pandemi, khususnya bagi negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Selain peran CEPI yang berkantor pusat di Norwegia, investasi Indonesia juga didukung peran Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta UNICEF.
“Kami berhasil mengirimkan lebih dari 353 juta vaksin ke lebih dari 192 juta orang Indonesia dalam 13 bulan. Itu sebabnya kami percaya bahwa kami harus bekerja sama, dan Indonesia siap berkomitmen pada CEPI,” katanya seperti dikutip dari laman Kemenkes, Jumat (11/3).
Budi menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mendorong setiap negara di dunia untuk terus saling membantu di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Komitmen kami untuk kebaikan yang lebih besar, untuk tidak meninggalkan siapa pun, dan untuk lebih mempersiapkan dunia melawan pandemi berikutnya dimulai sekarang,'' ucapnya di Global Pandemic Preparedness Summit, Oslo, Norwegia, 7-8 Maret 2022.
Dana darurat kesehatan global
Menkes Budi menekankan juga pentingnya dana darurat dalam pendanaan kesehatan global. dana ini dapat dimanfaatkan untuk menangani situasi yang tidak terduga, seperti pandemi Covid-19.
“Kami ingin memastikan bahwa dana ini dapat digunakan untuk penanggulangan kesehatan darurat, seperti vaksin, terapeutik, juga diagnostik,” ucap Budi. Sekarang warga dunia sekali lagi meminta kita pemimpin global untuk mulai berdiri dan berlari dan membuat dunia yang lebih baik dan lebih sehat, tidak hanya untuk kita tetapi juga untuk anak dan cucu kita.”
CEPI dan organisasi lain yang dukung vaksin di Indonesia
CEPI merupakan koalisi lembaga pemerintah negara-negara dunia dan pihak swasta, untuk mempercepat pengembangan vaksin. Selama pandemi Covid-19, CEPI memprakarsai berbagai program vaksin dan mengalokasikannya secara adil ke seluruh dunia melalui COVAX.
Selain CEPI, investasi Indonesia ini juga didukung oleh Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Organisasi Kemanusiaan Dunia (UNICEF).
Komitmen Indonesia di sektor kesehatan global
Melansir Antara, Selasa (8/3), Budi Gunadi mengungkapkan komitmen Indonesia akan tiga hal. Pertama, mendorong negara-negara untuk membangun sistem kesehatan global, ketahanan dengan mensinergikan keuangan, serta memobilisasi penanggulangan medis esensi, serta meningkatkan sistem kesehatan global.
Kedua, harmonisasi global dalam penerapan protokol standar yang bertujuang menghidupkan kembali mobilitas global. Ketiga, yakni perluasan pusat penelitian dan manufaktur global untuk pandemi, pencegahan, kesiapsiagaan, hingga respons akan pandemi.
“Kita harus menyadari bahwa permasalahan zaman modern membutuhkan solusi yang inovatif,” ujarnya.