Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok dan pasokam daging sapi di Tanah Air menjelang Idul Adha aman dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan.
Mengutip Antara, Senin (7/6), Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan ketersediaan daging sapi sebanyak 42.268 ton telah mencukupi konsumsi dalam negeri. “Kita tidak perlu khawatir karena pasokan dari daerah yang masuk zona hijau, yakni daerah yang tidak kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita, khususnya untuk Idul Adha,” ucapnya.
Pihaknya terus menjaga kelancaran proses distribusi sapi, sehingga pasokan dan permintaan berjalan lancar. “Kami tidak menganggap enteng kasus PMK yang ada, tetapi dalam menangani hal ini, kami perlu kerja sama dengan semua pihak,” katanya.
Kerja sama pengendalian wabah
Untuk mencegah penyebaran wabah PMK di setiap daerah, menurutnya perlu upaya kerja sama sejumlah pihak, meski tingkat kesembuhan ternak menunjukkan tren positif. Kementan bersama pemerintah daerah terus melakukan penanganan dan pengendalian wabah PMK pada ternak sapi.
Mentan mengatakan, pembatasan lalu lintas ternak juga dilakukan secara ketat, agar penyebaran PMK tetap terkendali. “PMK saat ini ada dan tidak membahayakan manusia. Kami juga sudah meminta fatwa MUI dan sudah keluar,” ucapnya.
Posko crisis center
Selain kerja sama dengan Pemerintah daerah, Kementan juga bekerja sama dengan kepolisan untuk terus fokus mengendalikan PMK sesuai tugas yang sudah disusun.
Mentan, mengatakan posko crisis center pun terus diawasi dengan tenaga medis hewan yang terus berupaya secara optimal, ditambah pelatihan untuk edukasi para penyuluhan.
“Ini bukti negara hadir untuk mengendalikan agar semua berjalan dengan baik,” ujarnya.
Vaksin ditargetkan sebelum Agustus 2022
Sebelumnya, Mentan menyebut vaksin PMK pada hewan ternak ditargetkan selesai sebelum Agustus 2022, selanjutnya dilanjutkan vaksinasi massal pada populasi ternak.
Kementan melalui Pusat Beteriner Farma (Pusvetma) sudah mengidentifikasi serotipe virus penyebab PMK yang merebak, yaitu O/ME/Ind-2001e, dan ini umum ditemukan di Asia Tenggara.
“Insya Allah, dalam waktu yang sangat singkat pada saat ini, Pusvetma Kementan sedang membuat vaksin PMK yang ditargetkan seselsai 4 bulan atau sebelum Agustus 2022,” kata Syahrul dalam rapat kerja bersama Dewan Perwakilan Rakyat.