Jakarta, FORTUNE – Kasus Covid-19 kembali meningkat. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat tetap menggunakan masker saat berasa di ruang terbuka.
Pada (17/6), Presiden Jokowi sempat menyampaikan pelonggaran kebijakan pemakaian masker di area terbuka. Kebijakan tersebut saat itu diberlakukan karena pandemi mulai terkendali.
“Protokol kesehatan tetap kita ketatkan, masker terutama ya, (saat) ada kenaikan terpaksa masker harus dipakai lagi. Jadi, kelonggaran itu kita tarik dulu, sampai nanti situasinya memungkinkan, baru kita buka lagi,” ujar Ma’ruf dalam kunjungan ke Mataran, NTB, Jumat (1/7).
Meski begitu, Wapres berharap agar tidak ada kenaikan level pembatasan kegiatan di masyarakat. Hal ini, menurutnya, dapat mengurangi mobilitas masyarakat yang juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang sedang dalam proses pemulihan.
Kenaikan kasus positif di Indonesia paling signifikan secara global
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan, berdasarkan data Global per 28 Juni, kenaikan kasus positif mingguan di Indonesia menjadi yang paling signifikan, mencapai 620 persen dalam 28 hari. “Artinya, kita perlu kembali waspada, dan ini membuktikan bahwa Covid-19 masih ada,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (1/7).
Wiku juga menyampaikan bahwa dalam dua hari terakhir, kenaikan harian selalu berada di atas angka 2000 kasus positif. Kondisi ini diperhatikan dan angka kenaikan kasus harus segera ditekan. Apalagi, bila akumulasikan dalam satu bulan ada kenaikan lebih dari 23.000 kasus positif. “Menandakan bahwa tingkat penularan di tengah masyarakat semakin meluas,” katanya.
Waspada masuk masa liburan
Hal lain yang menurutnya perlu lebih diwaspadai apalagi saat ini Indonesia memasuki masa libur sekolah. “Cenderung meningkatkan mobilitas masyarakat ke tempat-tempat wisata. Selain itu aktivitas masayarakat pun semakin meningkat menjelang Idul Adha,” ucapnya.
Untuk itu, masker masih menjadi tameng utama menahan penularan Covid-19. Vaksinasi juga dinilai memiliki fungsi sama penting seperti masker, karena dapat meningkatkan perlindungan masyarakat secara menyeluruh dengan meningkatkan kekebalan komunitas.
Penerapan vaksinasi booster masih lambat
Namun, sayangnya, Wiku menyebutkan bahwa progress vaksinasi booster masih terbilang lebih lambat dibandingkan dosis pertama dan kedua, sejak pertama diberlakukan pada awal 2022. “Pada awal pelaksanaan vaksinasi dosis 1 dan 2, cakupan dapat meningkat 60 persen dalam kurun waktu 6 bulan–Juni sampai Desember 2021–namun untuk vaksin booster dari Januari-Juni 2022, cakupan baru meningkat sebesar 20 persen,” katanya.
Oleh karena itu, vaksin booster belum signifikan peningkatannya. “Cakupan nasional baru mencapai sebesar 24 persen, selain itu 28 dari 34 Provinsi, cakupan vaksinnya masih di bawah 30 persen,” tuturnya.
Berdasarkan data Kemenkes per 1 Juli 2022, vaksinasi booster baru mencapai 50.746.531, dengan penambahan sebesar 296.190. Sementara vaksinasi dosis pertama dan kedua, masing-masing bertambah 61.939 menjadi 201.534.795 dan 90.969 mencapai 169.071.865 dosis vaksinasi.
Situasi Covid-19 yang terus meningkat
Berdasakan data Satgas Penanganan Covid-19, per Jumat (1/7) kasus aktif di Indonesia mengalami kenaikan hingga 125 kasus menjadi 16.915. Kasus sembuh pun bertambah 1.921 menjadi 5.916.854, sedangkan kasus meninggal bertambah toga orang.
Kasus terkonfirmasi saat ini mencapai 6.090.509 kasus dengan penambahan sebanyak 2.049 kasus.