Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI)–perusahaan tambang mineral afiliasi Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID)– berhati-hati. Sebab, perusahaan ini memiliki kontribusi besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto Regional (PDRB) Kabupaten Mimika maupun Provinsi Papua.
Oleh karenanya, Jokowi berpesan agar pengelolaan PTFI harus benar hati-hati, karena tidak hanya menyangkut perusahaan, namun juga daerah-daerah di sekitarnya.
“Begitu di sini turun, Papua ikut turun, Mimika ikut turun, hati-hati. Jadi, ternyata setelah saya cek angkanya, kontribusinya sangat besar sekali,”ujar Jokowi dalam kunjungan ke Kabupaten Mimika, Rabu (31/8).
Jokowi mengapresiasi karena PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) di Kabupaten Mimika, 68 persen di antaranya berasal dari Freeport. “Dan kontribusi terhadap PDRB di Papua itu sebesar 34 persen, itu juga gede sekali.”
Pada 2021, perseroan membukukan pendapatanUS$7,5 miliar atau sekitar Rp109 triliun.
Komitmen PTFI
Sementara itu, Presiden Komisari PT Freeport Indonesia, Richard Adkerson, mengatakan kerja sama antara Freeport-McMoRan (FCX) melalui PTFI dengan pemerintah Indonesia hingga saat ini terus terbangun dan menguntungkan semua pihak.
“Pada mulanya Anda (Jokowi) menginginkan rakyat Indonesia memiliki 51 persen saham PTFI, hal itu tercapai. Lalu, Anda juga ingin adanya pembangunan smelter, dan kami berkomitmen, hingga kini mencapai progres pembangunan smelter terbaik yang mungkin pernah ada di dunia. Ini menantang dan jadi proyek besar dalam kesepakat investasi,” kata Richard dalam sambutannya.
Dalam perjalannya, PTFI dan pemerintah Indonesia bekerja sama secara baik dan menghasilkan berbagai pencapaian. "Berdasarkan kepemilikan, kini 70 persen dari keuntungan perusahaan diberikan kepada Indonesia, yang tercakup dalam pajak, royalti, dan dividen. Dan kami bangga menjadi bagian dari hal tersebut,” ujarnya.
Papua Football Academy
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sempat meresmikan Papua Football Academy (PFA), yang pembentukannya didukung 100 persen oleh PT Freeport Indonesia.
Seusai PON 2021, Jokowi bercerita bahwa dirinya memanggil Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, untuk memunculkan talenta-talenta baru sepakbola dari Papua melalui sebuah akademi. “Agar stadion besar yang ada di Jayapura dan juga stadion yang ada di Mimika, itu bisa produktif semuanya. Dan tolong saya minta pelatihnya diambil pelatih asing yang paling baik,” ujarnya.
Jokowi optimistis, 30 peserta PFA yang diseleksi dari 477 anak Papua tersebut merupakan bibit talenta berbakat yang telah diseleksi dengan baik. “Tidak hanya sepak bola, disiapkan juga pendidikan formalnya, sehingga tetap sekolah yang kita harapkan nanti ini akan menjadi pemain-pemain bola yang memiliki jiwa percaya diri yang kuat, karakter yang kuat, yang kompetitif, yang sportif tapi juga pandai dan pintar,” ucapnya.
Pemekaran wilayah Papua
Dalam kunjungannya ke Jayapura, Jokowi mengatakan bahwa pemekaran wilayah di Papua dilakukan untuk pemerataan pembangunan dan memudahkan jangkauan layanan masyarakat di sana. “Ini dalam rangka pemerataan pembangunan karena memang tanah Papua ini terlalu luas kalau hanya dua provinsi, terlalu luas,” katanya.
Adapun permintaan pemekaran tiga wilayah Provinsi baru, yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan, kata Jokowi, datang dari aspirasi masyarakat Papua sendiri. “Pemerintah itu mendengar permintaan-permintaan dari bawah. Saya ke Merauke, minta. Saya ke Pegunungan Tengah, kelompok-kelompok datang ke saya minta itu dan sudah 7 tahun yang lalu, 6 tahun yang lalu, 5 tahun yang lalu dan kita tindak lanjuti dengan pelan-pelan,” ujarnya.
Penyerahan NIB
Jokowi juga menyerahkan secara resmi Nomor Izin Berusaha (NIB) kepada para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dimiliki secara perseorangan. “Segera manfaatkan yang namanya NIB ini, kemudian akses ke permodalan yang namanya KUR (Kredit Usaha Rakyat). Tapi saya titip, hati-hati, yang namanya pinjam ke bank itu hati-hati, harus dikalkulasi, harus dihitung yang detail,” ucapnya.
Ia berpesan kepada para pengusaha UMKM untuk memperhatikan proses pengembalian pinjaman yang harus dicicil tiap bulannya. “Kalau ngitung kira-kira enggak masuk, enggak usah pinjam. Dihitung, masih untung, bisa mengangsur, silakan pinjam,” katanya.
Jokowi juga mengingatkan para pelaku UMKM untuk menyambungkan usahanya ke berbagai platform digital yang bisa meningkatkan bisnis yang dijalankan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penjualan dan memperluas pasar dari setiap usaha.